Sumber-sumber tulisan memang tergeletak di mana saja: teman, istri, anak, tetangga, mitra bisnis, guru, tukang becak, tukang bakso, dll. Mereka pasti memiliki nilai-nilai positif yang bisa diangkat dalam sebuah tulisan yang mampu menggetarkan hati kita.
Seri VI. Praktek Menulis. Ada yang kirim email japri seperti ini: "Tiap orang dalam kehidupan sehari-hari tentu menjumpai contoh-contoh seperti yang ditulis mas Nukman, seperti Dari Jogja Menembus Belanda", tapi kesulitannya -klise mungkin- susah untuk mengungkapkan dalam tulisan yang enak dibaca, dimengerti, syukur-syukut mudah dicontoh :)" Sumber-sumber tulisan memang tergeletak di mana saja: teman, istri, anak, tetangga, mitra bisnis, guru, tukang becak, tukang bakso, dll. Mereka pasti memiliki nilai-nilai positif yang bisa diangkat dalam sebuah tulisan yang mampu menggetarkan hati kita. Seorang tukang sayur yang setiap hari lewat di depan rumah, ternyata berjuang begitu keras untuk pendidikan anaknnya, sehingga ia bisa menghantarkan salah satu anaknya menjadi sarjana. Ia yang SD saja tidak lulus, dan karirnya seumur-umur berkutat di gerobak sayur, melahirkan seorang sarjana. Atau bagaimana seorang mahasiswi yang harus berjuang lulus dengan biaya sendiri dan masih harus memikirkan adiknya karena orang tuanya bercerai dan kedua orang tuannya tidak tinggal bersama mereka lagi. Contoh-contoh mutiara kehidupan lain banyak sekali di sekeliling kita. Kita bisa menuliskannya dengan mudah dengan cara di bawah ini. Tulis dulu apa yang ingin kita tulis, ide tulisan. Baru kemudian tulis ringkas 5W+1Hnya. Lalu perhatikan M-nya, apakah punya magnitude besar.
Ini contohnya: Ide Tulisan: dari karyawan menjadi entrepreneur Who : web designer When : Dua tahun lalu web designer itu memutuskan mandiri Where : membangun usaha di Jogja, target pasar belanda dan lokal Why : Bosan menjadi miskin dan tidak maju-maju How : menjadi pabrik web M : tulisan keberasilan orang biasa pindah kuadran pada umumnya punya nagnitude besar, apalagi untuk kalangan profesional muda Dari bahan baku ini, sebuah tulisan sederhana dan ringas bisa lahir seperti ini: "Seorang web designer ternyata mampu menjadi seorang entrepreneur. Setelah bertahun-tahun menjadi karyawan, ia memutuskan keluar dan mendirikan perusahaan baru dua tahun lalu. Ia membuat usaha yang unik: menjadi pabrik web bagi perusahaan web yang ada di Belanda. Namun ia juga menerima proyek-proyek web dalam negeri. Ia memutuskan menjadi seorang pengusaha setelah ia merasa bosan menjadi orang miskin dan tidak maju-maju" Tulisan pendek, tapi informatif. 5W+1H nya terpenuhi. Nah, bagaimana agar tulisannya menjadi kaya? Perkayalah dengan nuansa ia bekerja. Perkaya dengan pengalaman-pengalaman personal dia yang bisa memperkuat tulisan. Dengan banyak praktik menulis, data yang kelihatannya mentah tadi bisa menjadi seperti di bawah ini. Saya pernah mempostingnya beberapa waktu lalu. Jadi mohon maaf buat yang sudah pernah membacanya. ######
Trackback(0)
|