Home
Daftar Anggota
Galleri
Resep
Restoran Minang
Games
Download
Kamus Minang
Chat
Bursa Iklan
Radio Online
Weblink
SPTT Cimbuak
Cimbuak Toolbar
Menu Situs
Berita
Artikel
Prosa
Tokoh Minang
Adat Budaya
Agama
Kolom Khusus
Pariwisata
Berita Keluarga
Giring2 Perak
Berita Yayasan
Pituah

Kok indak nan dihati
Nan tajadi
Cubolah sanang jo
Nan tajadi
Milis Minang
Rantaunet
Surau
Aktivis Minang
Media Padang
PosMetro Padang

Teater Randai, Mencoba Menyentil Pranata Minang
Written by Admin   
Friday, 19 August 2005

 Kehidupan tradisional masyarakat Ranah Minang dituturkan ringan lewat teater Randai. Sanggar Randai Sumarak Rumah Gadang dari Desa Air Manggis, Pasaman, mencoba mempertahankan budaya leluhur.

Pasaman: Suasana di Desa Air Manggis, Pasaman, Sumatra Barat, tampak tenang, Pagi itu. Sekumpulan petani terlihat mulai berangkat ke sawah. Sesekali bunyi saluang--seruling tradisional Ranah Minang, terdengar dari kejauhan. Bagi mereka, meniup saluang sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari. Maka tak heran, bakat alam penduduk Desa Air Manggis dalam kesenian sudah tampak dari anak-anak.

Talenta itu tentu saja tak bisa disia-siakan. Adalah rumah seni tradisional Randai Sumarak Rumah Gadang yang dibangun Rayendra Kari Sati, lima tahun silam. Di sanggar itulah ia mengembangkan seni budaya Minang yang mulai tersingkir. Ilmu silat, menabuh rebana, dan teater Randai, misalnya. Banyak juga pemuda ikut berlatih silat di sana. Maklumlah, buat mereka, bela diri adalah simbol kejantanan. Kaum hawa lebih tertarik menekuni seni teater Randai. Karena Randai lebih memadukan tiga unsur seni, yaitu nyanyian, tari (ragam gerak pencak silat), dan akting.

Biasanya, mereka berlatih selepas salat Isya di halaman surau, sekaligus menghibur warga yang baru pulang bekerja. Belakangan berkat ketekunan berlatih, nama teater Randai dari Desa Air Manggis cukup tersohor di wilayah Pasaman. Mereka kerap diundang pejabat yang hendak menggelar hajat. Pekan ini, Randai Sumarak Rumah Gadang juga diminta datang ke perkawinan anak seorang pejabat Pasaman. Untuk itu, Rayendra giat melatih anak asuhannya.

Uniknya, Rayendra selalu memilih tempat terpencil untuk berlatih. Alat-alat musik pengiring, seperti katindik, tasa, dan giri-giriang ikut diangkut ke sana. Rupanya, ia ingin merahasiakan cerita Randai sebelum dipentaskan di hadapan tamu. "Ini pementasan penting," kata Rayendra, tersenyum. Saking khususnya, dia-lah yang membuat naskah cerita dalam beberapa babak. Setiap babak akan diselingi permainan silat para pemagar.

Tibalah malam pementasan. Seluruh anggota Randai Semarak Rumah Gadang sibuk merias diri di rumah Rayek sebelum dijemput. Tetamu pun mulai memadati tempat perhelatan. Menjelang tengah malam, Rayek dan kawan-kawan baru naik pentas. Meski begitu, para tamu belum juga beranjak dari kursi. Rupanya, mereka tertarik untuk menonton pertunjukkan Randai yang dipuji-puji si tuan rumah.

Gendang bertalu-talu mengawali Randai kisah Siti Nurbaya di zaman moderen dengan bumbu perebutan harta pusaka, saat itu. Ceritanya, Siti Jauhari dipaksa memutuskan kekasihnya Sutan Budiman lantaran dijodohkan dengan Malenggang Dunie oleh sang ayah Sutan Bandaro. Alasannya, agar harta keluarga tak pindah ke tangan orang lain. Siti Jauhari pun menolak dijodohkan. Akhirnya, ia nekat kawin lari dengan Sutan Budiman dan hidup bahagia. Sistem matrilineal itulah yang ingin dikritik serta menjadi rahasia Rayendra. Sebab, hingga kini, di Tanah Minang, seorang mamak masih mewajibkan mengawinkan seorang kemenakan dengan anak perempuannya. Padahal, tradisi itu sekarang tak bisa dipaksakan karena zaman sudah berubah.

Diselingi dialog bernada guyon, Rayendra ternyata mampu menghipnotis tamu sampai pertunjukkan usai. Ini membuktikan bahwa meski dikalahkan kesenian moderen, Randai tumbuh secara alami dalam lingkungan masyarakat Minang tanpa membedakan golongan. Jadi, pepatah Minangkabau yang berbunyi kesenian Minang mambusek dari bumi dan manitik dari langik memang benar adanya.(KEN)

Sumber : www.liputan6.com

Trackback(0)
Comments (1)

parewa palala bana said:

mantap... randai.. sukses salalu dari ambo.
klo buliah tahu apo ajo agenda randai sumarak rumah gadang. untuak 2009
di ma dan bilo ambo bisa menyaksikan nyo
 
report abuse
vote down
vote up
April 11, 2009 | url
Votes: +0

Write comment
You must be logged in to a comment. Please register if you do not have an account yet.

Last Updated ( Friday, 19 August 2005 )
 
< Prev   Next >




Member Area
Status Radio
Radio Online Minang
Yayasan Palanta Cimbuak
Yayasan Palanta Cimbuak
Dari Awak, Oleh Awak, Untuak Kampuang
Nio berpartisipasi? Silakan klik disiko
Cimbuak Features

Cimbuak Chat


Cimbuak Chat


Free Email


Free Email
Yayasan Cimbuak
Situs Terbaik
Online Sekarang
We have 7 guests and 5 members online
Powered By PageCache
Generated in 0.47695 Seconds