Tafsir Pantun Minang (5) : Pantun Nasehat |
|
|
|
Written by Dr. Ir. H. Darwis S.N. Sutan Sati
|
Friday, 19 May 2006 |
Page 2 of 15 Oi, Upiek rambahlah paku, Nak tarang jalan kaparak. Oi, Upiek ubahlah laku, Nak sayang urang ka-awak. Artinya: Hai, Upik rambahlah paku, Supaya terang jalan kekebun. Hai, Upiek ubahlah laku, Supaya sayang orang pada kita. Tafsir sampiran :Upiek rambahlah paku, nak tarang jalan kaparak. Paku adalah tumbuhan pakis yang tumbuh liar yang biasanya menjadi gulma yang harus dibersihkan. Namun ada pula jenis pakis yang enak dan biasa dijadikan sayur. Dalam sampiran ini pakis yang tumbuh liar, yang mengotorkan jalan kekebun , disuruh si Upiek untuk membersihkannya. Namun ini tak ada kaitan sama sekali dengan isi pantun. Tafsir isi pantun : Upiek ubahlah laku, nak sayang urang ka-awak. Pantun ini berisi nasehat yang ditujukan kepada si Upik yang dalam hal ini dapat berupa gadis kecil yang sedfang lincah, atau dapat pula seorang gadis yang sudah remaja. Memang kadang-kadang ada anak gadis yang masih kecil suka nakal, agak bandel, tidak mau patuh kepada orang tuanya, suka mengganggu teman sesama bermain dan sebagainya. Sehingga banyak yang benci kepadanya, dia ditakuti dan disihkan dalam pergaulan anak-anak. Atau ada pula kemungkinan seorang gadis yang sudah menginjak remaja, tapi kurang sopan, tidak hormat pada orang tua, suka bergunjing dan menghasut, dan lebih jelek lagi agak suka pamer, kurang punya rasa malu. Inipun satu sifat yang tidak disayangi oleh orang banyak termasuk orang tuanya.
Pantun ini menasehatkan agar kedua tipe perempuan tersebut segera mengubah kelakuannya menjadi lebih baik, sesuai dengan adat istiadat yang berlaku, sopan santun, berbudi halus, dan taat melaksanakan kaidah agama dan sebagainya, agar semua orang, akan sayang kepadanya. |
Last Updated ( Wednesday, 04 April 2007 )
|