Home
Daftar Anggota
Galleri
Resep
Restoran Minang
Games
Download
Kamus Minang
Chat
Bursa Iklan
Radio Online
Weblink
SPTT Cimbuak
Cimbuak Toolbar
Menu Situs
Berita
Artikel
Prosa
Tokoh Minang
Adat Budaya
Agama
Kolom Khusus
Pariwisata
Berita Keluarga
Giring2 Perak
Berita Yayasan
Pituah

Saba ado duo pucuaknyo
Nan patamo saba jo kainginan
Nan kaduo saba jo nan indak diinginkan
Milis Minang
Rantaunet
Surau
Aktivis Minang
Media Padang
PosMetro Padang

Tafsir Pantun Minang (5) : Pantun Nasehat
Written by Dr. Ir. H. Darwis S.N. Sutan Sati   
Friday, 19 May 2006
Article Index
Tafsir Pantun Minang (5) : Pantun Nasehat
Page 2
Page 3
Page 4
Page 5
Page 6
Page 7
Page 8
Page 9
Page 10
Page 11
Page 12
Page 13
Page 14
Page 15
Payokumbuah jalannyo luruih,
Singgah sabanta di Piladang.
Kok gantieng jan sampai putuih.
Tinnggakan juo salai banang.

    Artinya :
 
Payakumbuh jalannya lurus, 
Singgah sebentar di Piladang.
Kalau genting jangan sampai putus,
Tinggalkan juga selembar benang.
 
 
 
Tafsir sampiran:
Payokumbuah jalannyo luruih, singgah sabanta di Piladang. Di Sumatera Barat sulit menemukan jalan yang lurus, karena daerahnya bergunung dan berlembah. Dataran pantai Barat adalah merupakan dataran sempit karena dari masa kemasa pantainya selalu berkurang dikikis ombak.Jadi adanya jalan lurus, kurang lebih sepanjang 2,5 Km, menuju Payakumbuh dari arah Bukittinggi, adalah merupakan satu keistimewaan yang menarik perhatian. Setelah sampai di Baso dari Bukittinggi, jalan mulai menurun, kemudian kita akan bertemu dengan hamparan sawah yang luas yang ditengahnya dibelah oleh jalan yang lurus tersebut.Kemudian setelah melewati jembatan Batang Agam, kita akan bertemu dengan desa Simpang, disitu ada jalan bersimpang kekiri kedesa Batu Hampar, kampungnya Bapak Dr. Moh. Hatta. Setelah itu kita akan sampai didesa Piladang sebelum sampai di Payakumbuh. Sampiran pantun ini mengatakan bahwa dalam perjalanan itu kita singgah sebentar di Piladang.
 
Tafsir isi pantun :
Kok gantieng jan sampai putuih,tinggakan juo salai banang. Pantun ini menasehatkan agar jangan sampai memutus silaturrahmi. Dan ini sangat sejalan dengan ajaran agama Islam. Kok  gantieng……., maksudnya kalau terjadi pertengkaran,   perselisihan, perbedaan pendapat, bahkan perkelahian. Jan sampai putuih ……, maksudnya jangan sampai sama sekali memutus hubungan silaturrahmi. Tinggakan juo salai banag………., artinya pertalian bathin antara keduanya tetap  hankan walau pun hanya sangat tipis sekali. Satu masa siapa tahu, kalau keadaan sudah reda,  sangkutan yang tipis tersebut akan membesar yang pada akhirnya seperti semula kembali.Petunjuk dari pantun ini perlu diingat terus dan direnungkan, karena sangat ampuh dalam  mengendalikan emosi sewaktu terjadi perbedaan pendapat. Apalagi kalau sesama muslim yang  adalah  bersaudara. Kalau dalam satu keluarga nasehat pantun ini dilaksanakan, maka tidak akan  terjadi perceraian, yang memutus hubungan secara total, dan akan menimbulkan bermacam persoalan tambahan.



Last Updated ( Wednesday, 04 April 2007 )
 
< Prev   Next >




Member Area
Status Radio
Radio Online Minang
Yayasan Palanta Cimbuak
Yayasan Palanta Cimbuak
Dari Awak, Oleh Awak, Untuak Kampuang
Nio berpartisipasi? Silakan klik disiko
Cimbuak Features

Cimbuak Chat


Cimbuak Chat


Free Email


Free Email
Yayasan Cimbuak
Situs Terbaik
Online Sekarang
We have 7 guests and 2 members online
Powered By PageCache
Generated in 4.63955 Seconds