Page 1 of 15 Payokumbuah jalannyo luruih, Kok gantieng jan sampai putuih. Tinnggakan juo salai banang. Artinya :
Payakumbuh jalannya lurus, Singgah sebentar di Piladang. Kalau genting jangan sampai putus, Tinggalkan juga selembar benang.
Tafsir sampiran: Payokumbuah jalannyo luruih, singgah sabanta di Piladang. Di Sumatera Barat sulit menemukan jalan yang lurus, karena daerahnya bergunung dan berlembah. Dataran pantai Barat adalah merupakan dataran sempit karena dari masa kemasa pantainya selalu berkurang dikikis ombak.Jadi adanya jalan lurus, kurang lebih sepanjang 2,5 Km, menuju Payakumbuh dari arah Bukittinggi, adalah merupakan satu keistimewaan yang menarik perhatian. Setelah sampai di Baso dari Bukittinggi, jalan mulai menurun, kemudian kita akan bertemu dengan hamparan sawah yang luas yang ditengahnya dibelah oleh jalan yang lurus tersebut.Kemudian setelah melewati jembatan Batang Agam, kita akan bertemu dengan desa Simpang, disitu ada jalan bersimpang kekiri kedesa Batu Hampar, kampungnya Bapak Dr. Moh. Hatta. Setelah itu kita akan sampai didesa Piladang sebelum sampai di Payakumbuh. Sampiran pantun ini mengatakan bahwa dalam perjalanan itu kita singgah sebentar di Piladang. Tafsir isi pantun : Kok gantieng jan sampai putuih,tinggakan juo salai banang. Pantun ini menasehatkan agar jangan sampai memutus silaturrahmi. Dan ini sangat sejalan dengan ajaran agama Islam. Kok gantieng……., maksudnya kalau terjadi pertengkaran, perselisihan, perbedaan pendapat, bahkan perkelahian. Jan sampai putuih ……, maksudnya jangan sampai sama sekali memutus hubungan silaturrahmi. Tinggakan juo salai banag………., artinya pertalian bathin antara keduanya tetap hankan walau pun hanya sangat tipis sekali. Satu masa siapa tahu, kalau keadaan sudah reda, sangkutan yang tipis tersebut akan membesar yang pada akhirnya seperti semula kembali.Petunjuk dari pantun ini perlu diingat terus dan direnungkan, karena sangat ampuh dalam mengendalikan emosi sewaktu terjadi perbedaan pendapat. Apalagi kalau sesama muslim yang adalah bersaudara. Kalau dalam satu keluarga nasehat pantun ini dilaksanakan, maka tidak akan terjadi perceraian, yang memutus hubungan secara total, dan akan menimbulkan bermacam persoalan tambahan. |