Kesenian Randai Bisa Menyamai Kabuki atau Tanz Theatre |
|
|
|
Written by Dewis Natra
|
Monday, 11 July 2005 |
Seni pertunjukan randai asal Minangkabau bisa mengglobal, menyamai kabuki dari Jepang atau tanz theatre dari Jerman yang berhasil meraih popularitas tinggi di mancanegara. "Kekuatan Randai terlihat dari dimensi-dimensi musik dan gerakannya yang bila dikemas secara apik akan memenuhi selera masyarakat global," ujar Presiden Komunitas Musik Tradisi Internasional Asia-Pasifik Prof Dr Mohammad Anis Md Nor di Padang, Senin.
Namun kenyataannya, hingga kini randai masih menjadi pertunjukan lokal yang hanya dinikmati komunitas pencinta seni pertunjukan di Minangkabau (Sumbar). Hal itu disebabkan kelemahan para seniman dalam berkreativitas. Dalam diskusi yang diselenggarakan Dewan Kesenian Padang, di Taman Budaya Sumbar, Mohammad Anis dalam penjelasannya yang dipandu budayawan Darman Munir mengatakan, eksistensi randai yang 'statusquo' merupakan kelemahannya saat berhadapan dengan masa kini. Menurut dia, para seniman kurang kreatif mengemas eneka seni pertunjukan tradisi menjadi sebuah tontonan yang menarik dan layak dikonsumsi masyarakat pencinta seni internasional, ujar Mohammad Anis yang juga Presiden Aliansi Tari Dunia Asia-Pasifik itu. Hanya saja barangkali para seniman terpaku memainkan seni pertunjukan randai sesuai teks aslinya, karena begitulah pandangan yang berlaku umum, kalau memainkan randai memang harus dengan teks asli dengan menggunakan bahasa Minang. Lagi pula ada anggapan sinis, bagaimana memainkan sebuah seni pertunjukan randai dengan menggunakan bahasa-bahasa asing. Semuanya itu menjadi alasan-alasan yang selalu dilontarkan untuk melokalisasi seni pertunjukan randai yang sarat nilai universal itu. Tetapi apabila para seniman lebih kreatif dan mampu membuktikan bahwa seni pertunjukan randai bisa dikemas secara mengesankan menjadi sebuah pertunjukan bagi masyarakat global, apa alasan lagi untuk bertahan dengan anggapan bahwa randai harus dimainkan sesuai aslinya. Seni pertunjukan randai, menurut peneliti dan dosen dari Universiti Malaya itu, bisa dikemas menjadi karya seni bernilai global dan melalui cara dan mekanisme yang lazim digunakan masyarakat global seperti melalui internet. Ia mengatakan cukup banyak seni pertunjukan tradisi yang sudah menginternasional, sehingga menjadi sebuah produk yang mampu memberikan kepuasan bagi para penikmat seni sehingga laku dijual dengan harga mahal antara lain kabuki dan tanz theatre. Selain kabuki dan tanz theatre, seni pertunjukan tradisi yang layak menjadi tontonan masyarakat global antara lain randai dan juga wayang purwa dari Jawa. Wayang jawa itu mendapat antusiasme tinggi ketika dimainkan dengan menggunakan bahasa Inggris di luar negeri," ujarnya. (Ant/l-1) Sumber : http://www.media-indonesia.com/berita.asp?id=68163
Trackback(0)
|
Last Updated ( Monday, 11 July 2005 )
|