Bukittinggi siap jadi destinasi wisata jalan kaki
Written by Sumatra And Beyond   
Thursday, 30 June 2005

 Bukittinggi siap dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata jalan kaki dunia mengingat potensi daerah tujuan wisata tersebut sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata jalan kaki terkemuka di dunia.

Ketua Asosiasi Pejalan Kaki Sumatra Barat, Ridwan Tulus mengatakan salah satu daerah wisata yang pantas dikembangkan menjadi destinasi wisata jalan kaki terkemuka di dunia adalah Kota Bukittinggi.

“Bukittinggi sudah dikenal sebagai daerah tujuan wisata terkemuka, tapi eksplorasi potensi yang dimiliki daerah itu belum optimal, padahal pada kawasan tersebut cocok dikembangkan menjadi destinasi wisata jalan kaki dunia,” katanya kepada Bisnis kemarin.

Pimpinan Sumatra and Beyond, salah satu operator tour di Sumbar itu menambahkan, iklim kota Jam Gadang sangat mendukung event wisata jalan kai tersebut. Selain itu, lanjut dia, di Bukittinggi telah terbentuk secara alami track-track (jalan setapak) yang melintasi kawasan wisata di daerah ini.

Kondisi tersebut, menurut dia, didukung oleh letak objek wisata di daerah ini yang berdekatan antara satu dengan lainnya serta kota tersebut memiliki nilai sejarah yang selama ini menjadi daya tarik bagi turis asing maupun dalam negeri.

Wisata jalan kaki, kata dia, merupakan jenis wisata minat khusus yang belum begitu popular di Indonesia, tapi di dunia internasional sudah banyak daerah-daerah yang telah ditetapkan sebagai tempat dilaksanakannya event wisata jalan kaki dunia.

Event wisata jalan kaki dunia tersebut dilaksanakan di bawah naungan International Walking Association (IWA) yang dulunya bernama International Marching League (IML).

Menurut dia, saat ini terdapat 27 negara yang sudah menjadi anggota IML a.l AS, Inggris, Belanda, Jerman, Itali, Australia. Sedangkan di negara-negara Asia yang tergabung pada IML baru Jepang, Thaiwan, Korsel dan Indonesia.

“Indonesia pernah memiliki destinasi wisata jalan kaki di Yogyakarta dan masuk dalam agenda event tahunan wisata jalan kaki dari IML, tapi sudah empat tahun terakhir event itu tidak dilaksanakan lagi di Indonesia,” katanya.

Jadi, kata dia, peluang Indonesia untuk masuk kembali ke dalam agenda event tahunan wisata jalan kaki dunia sangat besar karena Asosiasi Pejalan Kaki Sumatra Barat punya hubungan dekat dengan Japan Walking Association (JWA) yang banyak mensponsori event-event tersebut.

Makanya, lanjut dia, pada awal Desember tahun ini, Asosiasi Pejalan Kaki Sumatra Barat bekerja sama dengan JWA akan menggelar event International frienship walking Indonesia-Japan di Bukittinggi.

Dia menambahkan pada acara tersebut, akan diadakan International frienship walking dengan mengundang tokoh-tokoh pejalan kaki dunia yang tergabung dalam anggota IML sekaligus persiapan untuk mengadakan Bukittinggi Two Days Walk pada 2006.

“Saat ini tinggal kemauan pemerintah dalam merespon keinginan pelaku wisata jalan kaki dunia yang telah memberikan kepercayaan kepada Bukittinggi untuk menjadi tuan rumah event internasional itu,” katanya.

Di tempat terpisah, Ery Guswandri, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sumbar menjelaskan turis asing lebih berminat untuk melakukan wisata jalan kaki di Bukittinggi.

“Selain kawasan wisata di daerah itu dekat antara satu dengan lainnya, umumnya turis asing tidak ingin hanya melihat-lihat kawasan wisata tersebut, tapi ingin ikut berinteraksi langsung dengan masyarakat pada kawasan wisata tersebut,” katanya.

Dia menilai, jika event wisata jalan kaki dunia digelar di Kota Bukittinggi, arus kunjungan wisata ke kota itu akan meningkat secara signifikan sehingga industri pariwisata di daerah ini akan berkembang pesat. (k13)

Sumber :Â Â http://www.asita.org/main/news/77.htm

Trackback(0)
Comments (2)

Lizen said:

Gagasan ini bagus dan menarik, wisata ini pasti akan melibatkan masyakat yang dilewati lebih dekat dengan yang datang. Artinya, masyarakat harus disiapkan untuk menerima, jangan-jangan nanti turis jadi tontonan masyarak dilewati, tidak menambah pendapatan masyarakat yang dilewati, hanya bagi biro-perjalan saja. Ingat Kiktinggi tahun lalu kotor, bauk, sampah berserakan (plasti, kertas, "ariang" dll), tapi dapat Kalparu (kota bersih). Memang lokasi banyak, seperti turun dari Kik Apik, Bulakang Balok, Sungai Tanang, ka Koto Gadang, ka Matua, Palupuah dll. Ini kami ketahui karena pernah melakukan. Jadi bukan ditujukan pada orang asing saja, untuk masyarakat rantaupun bisa. Anehnya harga makanan langsung naik. pedangang acuh, tak ramah, jadi segan berbelanja. Ya, yang penting siapkan Masyarakat yang dilewati.
 
report abuse
vote down
vote up
July 04, 2005
Votes: +0

nafril said:

ini sangat menarik apalalagi say sendiri sudah melakukannya di bukittinggi, yaitu berjalan kaki dari satu objek ke objek lainnya sangat menyenangkan, ayo kita ujudkan wisata ini pasti banyak pemunatnya
yang terpenting laghi adalah agar supaya masyarakat minang itu ramah jangan terkesan acuh ngga acuh
Ayo buikittinggi percantik lagi dirimu dan buat lah jln tuk pejalan kaki yang teduh dan berpemandangan indah
 
report abuse
vote down
vote up
April 27, 2008
Votes: +0

Write comment
You must be logged in to a comment. Please register if you do not have an account yet.

Last Updated ( Thursday, 30 June 2005 )
 
< Prev   Next >




Generated in 0.72609 Seconds