Padang 0o 53.530’ 100o 21.230’
Terletak diteluk dengan samudra Indonesia di depannya. Beberapa pulau kecil melindungi teluk Bayur dari terpaan gelombang dari samudra, sehingga keadaan ombak disana tidak begitu ganas tampaknya. Dengan latar belakang Bukit Barisan, kota ini cukup enak untuk menjadi tempat transit setelah mendarat di Tabing Airport, yang menurut kabar akan di pindah ke Pariaman.
Tidak banyak daerah pariwisata yang dapat dilihat disini, mungkin hanya Batu Malin Kundang yang terkenal itu, dengan jembatan Siti Nurbaya nya yang enak dilihat di kala malam hari serta sebuah jalan yang menyisir pantai tempat orang2 duduk sore2 menunggu matahari terbenam sembari makan camilan dari warung2 yang terdapat disitu.
Kearah selatan dari kota Padang.
Batu Malin Kundang 0o 59.605’ 100o 21.850’ Alt 0 m
Tidak jauh dari pelabuhan Teluk Bayur, akan anda temui per tigaan ke kanan (0o 58.505’ - 100o 22.676’), dan batu Malin Kundang dapat anda temukan 6 kilometer dari sini. Perjalanan melalui jalan kecil ber kelok-kelok di sebuah bukit kecil yang amat rindang. Sayangnya, Batu Malin Kundang ini terlihat kurang terawat, dan pantainya yang landai ternyata di penuhi dengan sampah plastik!. Akomodasi: banyak warung menjual kelapa, kacang dan makanan kecil lainnya.
Pantai Bungus Hanya sekitar 10 km kearah selatan dari pelabuhan Teluk Bayur, kita di suguhi pemandangan cantik dari ketinggian bukit, dimana terhampar di depan kita pelabuhan Bungus yang terletak di teluk yang tenang. Sayangnya disini tidak terdapat rest area yang cukup luas untuk menampung mobil2 yang ingin parkir menikmati pemandangan alam tersebut. Tapi pemandangan ini terus berlanjut ber kilometer2 jauhnya, dengan sudut pandang yang terus berubah ke arah laut, sehingga kekurangan ini dapatlah di abaikan. Jika anda masih penasaran untuk main2 air atau berenang di pantai yang bersih itu terdapat taman Nirwana, sebuah rest area kecil. Tidak jauh dari sini anda juga bisa mendapatkan pompa bensin yang cukup besar (1o 01.858’ - 100o 24.926’). Akomodasi: ada beberapa tempat makan / resto kecil di pinggir jalan. Sinyal GPS: timbul tenggelam terhalang bukit dan pohonan.
Jembatan Akar 1o 10.912’ 100o 36.039’ Alt 210 m
Teruskan perjalanan anda ke selatan menuju kota Painan. Hanya jalan ini kurang mulus dibanding jalan-jalan ke kota lain, ini mungkin karena tidak banyak lagi dilalui orang seperti dulu. Tapi kekurangan ini akan dibayar dengan sebuah sungai dikiri jalan yang kebeningannya sungguh menggoda kita untuk berhenti untuk sebentar sekedar bermain2 air disitu. Sekitar 5-6 km sebelum kota Painan, atau 65 km dari Teluk Bayur, anda akan bertemu dengan pertigaan jalan menuju Jembatan Akar. Anda belok kiri di sini, dan mengikuti jalan kecil sepanjang 18 km. Perjuangan anda tidak akan sia2. Akan anda temukan sebuah sungai dengan lebar sekitar 30-35m yang bening dan berarus deras dan amat menyejukkan di selingi dengan batu2 besar.
Sekitar 7 m diatas sungai tersebut terdapatlah fenomena alam yang amatlah unik, dimana akar pohon Beringin di seberang sana saling menjalin dengan akar pohon dari seberang sini yang di kenal dengan nama lokal ‘uma-uma’. Jalinan akar, yang mencapai lebar 1 meter ini di gunakan oleh penduduk lokal sebagai jembatan penyebrangan antara kedua sisi sungai. Masih dari penduduk lokal tersebut yang mengaku berusia 78 tahun, jembatan akar ini setidaknya sudah berusia 80 tahun.
Persis di bawah jembatan itu terdapat sebuah lubuk kecil dengan arus yang cukup kencang, yang amat menggoda para petualang untuk menceburkan dirinya ke sungai itu. Hati2, arusnya amat deras, cukup untuk membuat seorang perenang unggulan sekalipun keteteran! Akomodasi: beberapa warung kecil menjajakan minuman dan mie instant, sehingga ada baiknya anda membawa bekal makanan bungkus untuk di nikmati di bawah kerindangan pohon di sekitar lokasi.
Kearah Tenggara kota Padang
Antara kota Padang – Lubuk Selasih
Jalan mendaki terus, walaupun landai. Yang patut dicatat disini adalah pompa bensin di dekat pabrik semen Indarung (0o 57.422’ - 100o 27.908’) dan Taman Hutan Raya Bung Hatta (0o 56.698’ - 100o 31.318’ - alt 585m). Dari taman ini, kita bisa melihat view ke kota Padang dan samudera Indonesia di arah Barat. Pompa bensin juga terdapat di Lubuk Selasih (0o 56.723’ - 100o 32.944’ – Alt 339). Dari simpang Lubuk Selasih menuju Alahan Panjang, jalanan mendaki terus dengan di selingi kebun teh disana sini.
Panorama Danau Diatas dan Danau Dibawah, Alahan Panjang 1o 02.687’ 100o 44.402’ Alt 1687m
Dari sini, dua danau besar di Alahan Panjang dapat kita nikmati pemandangannya. Danau Diatas di sebelah kiri dan Danau Dibawah di sebelah kanan. Anehnya, jika kita perhatikan baik2, Danau Diatas letaknya malahan berada di bawah, dan sebaliknya.
Jawaban yang memuaskan dari orang2 setempat tentang hal ini sayangnya tidak bisa didapat, tapi begitulah adanya. Pemandangan ini memang amat aduhai, sehingga kita bisa lupa waktu dibuatnya.
Catatan: sebetulnya ada satu lagi lokasi yang lebih tinggi lagi dimana dari lokasi itu kita bisa melihat 3 danau besar (Danau Diatas, Danau Dibawah dan Danau Singkarak nun di kejauhan) dan 1 danau kecil didekatnya sekaligus, tapi sayang sang waktu tidak bisa kompromi, sehingga kesempatan langka ini tidak bisa dimanfaatkan. Akomodasi: banyak warung menjajakan makanan dan cindera mata
Tidak jauh dari situ terdapat kota kecil Alahan panjang, yang mungkin ini merupakan tempat kediaman tertinggi se Sumbar. Tercatat ketinggian 1400m di kampung kecil Taratak Baru tempat kami menginap (1o 04.745’ - 100o 48.267’).
Kampung ini masih amat alami, dengan rumah2 Bagonjong nya yang tua, tapi terawat dengan baik dan asri. Saat kami berada disana, duren masih ada dengan harganya yang murah. Kami membeli 20 duren seukuran kepala orang dewasa seharga Rp 25 rb saja !.
Pagi hampir jam 8:00 waktu mandi, seluruh badan serasa disiram dengan air es… amat dingiin sekali, tetapi badan terasa amat segar setelahnya.
Kampung ini di kelilingi sawah, perkebunan Strawberry, tomat dan sayuran lainnya. Untuk dapat menikmati nuansa disitu, ada baiknya jalan kaki mendaki bukit2 kecil dan duduklah di ketinggian untuk menikmati pemandangan di keheningan alam yang perkasa!. Amat kecil kita ini rasanya di tengah ke elokan alam yang memukau ini. Terdapat juga banyak pancuran air langsung dari gunung, atau kali2 kecil yang jernih dengan airnya yang amat dingin dan menyegarkan… cobalah mandi atau sekedar membasuh muka dan tangan disitu!…
Irwin Ismail : Orang Tua Berasal dari Pasaman. sekarang tinggal di Jakarta. Istri berasal dari Alahan Panjang, Solok dan dikaruniai 2 orang anak laki2. kelas 1 SMP, dan kelas 1 SD. Bekerja di salah satu sekolah internasional di Jakarta
Tulisan Terkait : - Sumatera Barat nan Cantik : Solok dan Sekitarnya - Sumatera Barat nan Cantik : Batu Sangkar dan Sekitarnya - Sumatera Barat nan Cantik : Bukit Tinggi dan Sekitarnya - Sumatera Barat nan Cantik : Pasaman dan Sekitarnya
Trackback(0)
|