Gunung ini hampir mirip dengan Gunung Merbabu di Jawa Tengah, gunung singgalang yang berada di propinsi Sumatera Barat ini merupakan gunung yang berpuncak masif. Gunung ini bisa didaki dari beberapa tempat: Pakan Sinayan, Koto Tuo, Balingka dan Pandai Sikat. Gunung ini mempunyai telaga di puncaknya yang merupakan bekas kawah, Telaga itu dinamakan TELAGA DEWI. Singgalang sudah tidak aktif lagi dan hutannya sangat lembab karena kandungan air yang banyak.
Seperti halnya gunung gede di Jawa Barat, setiap malam minggu singgalang selalu ramai dikunjungi oleh pendaki. Selain itu jika memulai pendakian lewat desa Pandai Sikat, kita juga bisa menikmati wisata kebudayan. Karena desas ini terkenal akan tenun songketnya.
Rute Pendakian
Pada umumnya para pendaki memulai pendakian dari desa Pandai Sikat. Dari kota Padang, desa ini bisa dicapai dengan naik bus tujuan Bukittinggi, dan turun di Koto Baru. Dan kemudian dilanjutkan dengan menumpang angkot sampai ke desa pandai sikat. Angkot berhenti sampai desa Pandai Sikat. Sebaiknya anda negosiasi dengan supir angkot untuk mengantarkan anda sampai ke pemancar relay TVRI dimana titik pendakian dimulai. Akan tetapi anda juga harus siap untuk berjalan kaki dari Koto Baru sampai ke pemancar TV dengan berjalan kaki. Karena kadang-kandang amat susah untuk menemukan transportasi. Disebelah pemancar TVRI, terdapat sebuah kantin kecil akan tetapi hanya buka pada malam minggu saja, saat mana pendaki banyak mengunjungi gunung ini. Dari sini pendakian dimulai dengan melewati ladang-ladang penduduk. Setelah melewati ini kita akan sampai dimulut hutan, keadaan jalan setapaknya dengan kemiringan yang bervariasi. Semakin kita masuk kedalam hutannya akan semakin terasa lembab dan sedikit gelap, karena disebabkan oleh rapatnya pepohonan. Setelah agak lama berjalan kita akan menemukan sumber mata air yang akan kering dimusim kemarau. Seperti yang anda lihat diphoto, airnya begitu bersih dan jernih, tempat ini sangat cocok untuk mendirikan tenda dan bermalam, akan tetapi puncak masih jauh. Dimusim panas kadang-kadang airnya kering, jika anda rencana mendaki dimusim kering, sebaiknya anda menanyakan sama penduduk setempat terlebih dahulu apakah tempat itu ada airnya atau tidak. Pepohonan di gunung ini sangat rapat, ini menyebabkan dibeberapa tempat tidak begitu mendapat sinar matahari yang cukup, dan keadaan tanah yang sangat lembab. Setelah lama menempuh jalan setapak yang menanjak serta lembab dan basah, kita akan sampai didaerah terbuka yang banyak ditumbuhi oleh bunga abadi edellweiss. Pendaki setempat menyebut tempat ini dengan nama "CADAS". Dari sini jalan sangat menanjak dari sini akan kelihatan puncak gunung Marapi, dan kemudian jalan setapak kembali masuk ke dalam hutan yang keadaan jalannya sangat becek dan berair karena sudah semakin dekat dengan Telaga Dewi. Setelah melewati daerah cadas dan daerah hutan berjalan setapak yang becek, akhirnya akan terlihat pemandangan yang sangat memukau, yaitu telaga Dewi yang hening dan airnya sedikit beriak. Telaga ini terletak diketinggian 2800m dpl. Pada kujungan high-camp.com tahun 1994, kondisi telaga ini masih bersih dari sampah, mudah-mudahan kondisi tetap terpelihara. Dari sini perjalanan kepuncak tidak begitu jauh, jalan setapak kepuncak akan kita temui disebelah kanan telaga. Dari sini jalan setapak akan menutun kita memasuki hutan yang penuh dengan pepohonan yang berlumut tebal. Setelah berjalan 20menit kita akan sampai di puncak. Keadaan puncak sama seperti puncak gunung Salak di Jawa Barat. Yaitu penuh dengan pohon sehingga menghalangi pemandangan. Satu-satunya pemandangan yang bisa kita lihat adalah kota Bukittinggi serta lembah Ngarai Sianok yang terkenal itu.
Sumber : http://www.highcamp.web.id/file/home.htm
Trackback(0)
|