"Sekeping Batu Di Dalam Dada Bangsaku" |
|
|
|
Written by Erison J.Kambari
|
Saturday, 08 May 2010 |
(.....catatan kecil "sepotong doa"..., terinspirasi dari Khotbah Sang Buya saat Shalat Jumat siang tadi...)
Yaa Allaah… Ampunilah bangsakuuu…. Sudah berbilang waktu kami berlarut-larut tenggelam dalam KUBANGAN JALAN KELIRU… Sudah berbilang kali kami bengkokkan BENTANGAN JALAN LURUS itu…. Sungguh ya Allah…. betapa KEGILAAN DUNIA telah membuat kami begitu gampang MEREMEHKAN-MU……. Padahal…. sudah tak terhitung lagi, entah telah berapa hitungan bencana Kau tumpahkan ke negeri ini… entah telah berapa nyawa dan harta yang Kau renggut tiba-tiba UNTUK PELAJARAN bagi kami…. entah telah berapa sentakkan CERITA DUKA KAU BENTURKAN KE DADA KAMI….. tapi.. maafkan kami Ya Allah…. memang KAMILAH BANGSA YANG TAK PERNAH BISA MENGERTI…. Kamilah bangsa yang YANG HANYA BISA SELALU MEMETIK HIKMAH tanpa tahu bagaimana semestinya harus MENGUBAH DIRI….
Sungguh Ya Allah… Betapa besar malu kami pada-Mu…… Segumpal DAGING QALBU yang kau gayutkan ke dada bangsaku…SUDAH LAMA KAMI BIARKAN MENJADI BATU……
Inilah KEKELIRUAN BANGSAKU PALING KELIRU yang Allah…..
Dengan QALBU YANG MEMBATU itu…kami peluk tiang bendera itu.. Dengan QALBU YANG MEMBEKU itu..kami gayutkan garuda ke leher anak cucu… Oh….sungguh ya Allah… betapa kami sadar semua ini hanyalah KEBANGGAAN SEMU.....
..dengan dada yang berisi sekeping batu itu…. PEJABAT KAMI TELAH MEMUTUS URAT MALU…. Dengan dada yang berisi batu itu…… MAHASISWA KAMI telah mengedepankan TINJU daripada ILMU…. Dengan dada yang berisi batu…. ARTIS negeri kami (yang bermodal dada dan paha mulus itu) tak malu-malu untuk yakin bahwa dirinya LEBIH MAMPU memegang AMANAH itu….… Dengan dada yang berisi batu… HUKUM dan POLITIK dinegri kami telah disulap menjadi ladang menggiurkan untuk bermain uang demi menghidupi anak cucu tujuh keturunan….
Dengan segumpal QALBU YANG MEMBEKU… kami begitu yakin bahwa PELURU..PENTUNGAN…KEPALAN TINJU…ADU OTOT dan KEMARAHAN adalah jalan terbijak untuk tuntaskan setiap persolan…. Setelah DARAH TERTUMPAH…. SETELAH NYAWA MELAYANG….. barulah kami memikirkan sesuatu.….. kamipun BEREBUTAN MENCARI DALIH dan ALASAN.. untuk MEMBENARKAN KEKELIRUAN itu….
Betapa kami keliru Ya Allah… Di dada bangsa kami memang telah lama besemayam sekeping batu… KAMI SALING BERDIAM KETIKA BATU ITU KIAN MEMBEKU SEIRING BERJALANNYA WAKTU...….
Atauuu…..HARUSKAH KAU TUMPAHKAN SEJUTA BENCANA LAGI ke negeri ini…..: AGAR SEKEPING BATU di dada bangsaku bisa MELELEH menjadi SEGUMPAL QALBU seperti yang Kau mau….?
Ampuuun Ya Allaaah….
Trackback(0)
|
Last Updated ( Thursday, 06 May 2010 )
|