Mengumpamakan sebuah mimpi, pada suatu hari, saya mendapat kunjungan 3 orang tamu dirumah saya. Saya tidak mengenal para tamu-tamu itu. Raut wajah yang datang atau profil mereka pun berbeda-beda, sesuai dengan peran yang dijalaninya. Meskipun saya tidak mengenal secara mendalam siapakah tamu itu, namun saya mencoba menyambut tamu itu.
Bertanyalah saya – sebagai ibu dirumah ini kepada tamu-tamu saya. “ Mohon maaf sebelumnya…para tamu yang terhormat. Saya tidak mengenal Anda. Apa yang bisa saya lakukan terhadap Anda ?. Marilah masuk kedalam rumah kami. Dengan tawaran sesantun mungkin, maka masukkah para tamu itu kedalam rumah saya. Kemudian saya menyapa kembali para tamu itu. ” Dari wajah Anda, terlihat bahwa Anda telah menempuh perjalanan yang cukup panjang dalam kehidupan ini. Sehingga saya perlu meyuguhi sesuatu yang dapat melepaskan haus dan dahaga Anda semua. Dengan takzim para tamu menyambut saya itu, kemudian salah seorang tamu itu berkata ; “ Sebenarnya kami datang kerumah Ibu, untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang rentang perjalanan yang ibu lalui bersama keluarga”. “ Apa maksud Anda ?? Apakah Anda ingin melihat kekayaan, kesuksesan dan cinta di rumah ini ? dengan cara angkuh saya bertanya kepada ketiga orang tamu itu. “Begitulah bu... Jawab para tamu itu serempak. “ Kalau begitu lain kali saja kita lakukan pertemuan ini sehingga Anda dapat mengenal lebih dekat tentang keluarga kami “ kata saya kepada para tamu itu. “ Baiklah.., kami akan datang pada saat yang tepat “ , kata para tamu kepada saya. Sesaat itu pula saya menceritakan ikhwal kunjungan para tamu itu kepada Suami dan anak-anak saya. Ternyata kami sekeluarga memberikan respon yang baik atas kunjungan tamu dan bersiap menerima kunjungannya pada saat yang dijanjikan. Dalam mimpi itu – suami saya mengarahkan agar mengatur pertemuan dengan para tamu itu, agar kita mengetahui maksud kunjungannya. Kalau perlu hidangkan mereka dengan hidangan makan malam yang lezat-lezat. Saya menduga ia akan memberikan keberuntungan terhadap kehidupan kita. Demikian arahan yang diterima kepada saya. Pada saat yang disepakati bersama, diaturlah sebuah pertemuan menurut jadwal yang direncanakan antara Tuan rumah dan para tamunya. Pada hari yang dijadwalkan, datanglah para tamu kami itu. Masing-masing mereka memperkenalkan diri dengan nama – nama : Kekayaan, Kesuksesan, dan Cinta. “ Hemmmm.. aneh juga nama-nama para tamuku ini, gumam saya. Dikala mengawali perbicangan kami, didalam mimpi itu, junjungan saya menginginkan KEKAYAAN – yang lebih dahulu untuk diajak berkenalan dengan kami. “ Baiklah, kalau begitu, siapakah diantara kalian yang mesti kukenal lebih dahulu..?, kata saya “ KEKAYAAN.. Silahkan engkau memperkenalkan dirimu. Mungkin engkat bisa membantu kami untuk mendapatkan harta yang berlimpah. Keluarkanlah kiat-kiatmu…!!, demikian seru saya bersemangat. Ternyata dalam mimpi saya itu – junjungan saya tak setuju dengan pilihan itu, namun sesaat kemudian Ia berkata : “Tunggu dulu sayangku, mengapa kita tak mempersilahkan KESUKSESAN saja untuk berkenalan dengan kita? Kita tak memerlukan KEKAYAAN lagi. Sebab dengan KESUKSESAN membantu mewujudkan keberhasilan apa yang sudah kita raih selama ini. Anak-anak bergumam serius. Ternyata, anak-anak kami mendengarkan percakapan kami berdua. Mereka turut mengamati semua tamu-tamu orang tuanya itu. Mereka menilai tamu yang bernama CINTA memiliki profil wajah yang lembut dan menyejukkan. Berbeda dengan wajah Si KEKAYAAN yang sangar dan temperamental. Demikian pula si KESUKSESAN yang sombong dan angkuh. Akhirnya anak-anak kami mencoba mengusulkan kepada Papa dan Mamanya – siapakah diantara mereka yang lebih dahulu diajak bicara. Kata mereka : “ Pa .. Ma….Alangkah baiknya, jika kita mengenail CINTA lebih dahulu. Bukankah Papa dan Mama akan lebih nyaman dan hangat jika berbicara dengan CINTA. Kita semua akan mendapatkan kunci keharmonisan, kebahagian dari padanya di keluarga kita. Sesaat itu saya terkesima dengan pernyataan buah hati saya yang ternyata sangat cerdas. “Baiklah anak-anaku, marilah kita berbicara dengan CINTA . Dengan CINTA kita bersantap malam bersama.”, kata junjungan saya. “ Dengan CINTA kita bercengkrama dan bersenda gurau “, kata Saya. “ Dengan CINTA kita berdampingan dengan papa dan mama ‘ , kata anak – anak kami. Akhirnya kami semua menemukan kesepakatan, dan mengutus saya berbicara dengan salah seorang tamunya. Saya bertanya kepada mereka : “Siapa diantara kalian yang bernama CINTA? Ternyata Anda menjadi tamu terhormat kami pada malam ini.” CINTA pun bangkit. Dan…… seketika itu pula tamu yang bernama KEKAYAAN dan KESUKSESAN serta merta bangkit pula. Dalam mimpi itu kami terheran-heran melihat gelagat tamu-tamu kami itu. Apa gerangan yang terjadi ?. Salahkah kami menjatuhkan pilihan terhadap CINTA ?. Karena melihat ada sesuatu reaksi diluar perkiraan kami , maka bertanyalah saya itu kepada si KEKAYAAN dan si KESUKSESAN. “Aku hanya ingin mengenal lebih banyak tentang CINTA, sesuai dengan harapan anak-anak saya. Mengapa kalian berupaya pula untuk menyamai CINTA ?. Kedua orang tamu yang bernama KEKAYAAN DAN KESUKSESAN itu menyahut secara bersamaan. “ Ibu .. sesuangguhnya Anda adalah seorang isteri dan sekaligus Bunda dari anak-anakmu. Anda telah menjalankan tugas selaku tiang utama dalam rumah ini. Kami berdua ( sambil menunjuk dirinya dan temannya) yaitu KEKAYAN DAN KESUKSESAN berkunjung kerumah Anda untuk memenuhi kebutuhan Anda saat ini. Ternyata Anda memilih CINTA, dari pada KEKAYAAN dan KESUKSESAN. Kami berdua akan selalu mengiringi CINTA sampai dimana dan kemanapun ia berada. Dimana ada CINTA, disana ada KEKAYAAN dan KESUKSESAN. Kemudian Keduanya KEKAYAAN dan KESUKSESAN melanjutkan perbicangannya lagi. “ Ketahuilah… sesungguhnya kami berdua ini buta – mata dan buta hati. KEKAYAAN tidak bisa berjalan sendiri tanpa diiringi CINTA. Demikian pula KESUKSESAN akan berjalan meraba-raba jika tidak didampingi CINTA. Dengan CINTA lah, kami bisa melihat. Hanya CINTA yang bisa memberi petunjuk arah kebenaran. CINTA – adalah mata untuk kekayaan dan kesuksesan secara benar. CINTA lah yang menjadi Inspirasi bagi kehidupan setiap keluarga. CINTA akan membimbing setiap keluarga menapaki perjalanan panjang kehidupan kalian. Seketika itu pula, puaslah rasa hati ini mendengar penjelasan para tamu kami itu. Saya terjaga dari mimpi atau angan-angan itu. Nyatanya apa yang diumpamakan dalam mimpi itu, saya menemui kenyataan dengan seorang tamu yang bernama CINTA datang dalam kehidupan saya. Ketika saya dirundung kecemasan CINTA itu datang menelpon saya, sambil memberikan pencerahan hati melebihi apa yang saya inginkan. Apa yang Ia tebak terhadap diri saya persis sama dengan mimpi atau angan diatas bahwa, ternyata saya selama ini lebih mengedepankan KEKAYAAN dan KESUKSESAN dalam menjalani hubungan antar manusia. Meski telah melakukan kontak vertical dengan penguasa alam semesta ini, dalam sholat malam, sholat dhuha, dan amal ibadah lainnya. Meski lidah saya sebagai kemudi didalam melafazkan asma Allah, ternyata saya telah mengabaikan cinta kepada sesama. Saya terlalu banyak menuntut amal kebajikan orang lain, sehingga saya menjadi sombong terhadap amalan saya sendiri. Barangkali itulah sebagian dari kita, dalam menyikapi suatu ibadah dan muamalah. Akhirnya Allah SWT mentertawakan saya. Allah SWT memberikan suatu ujian keimanan dan ketakwaan atas rencana-rencana Allah yang disebut Qadhar. Hingga sampailah kita pada keputusan Allah yang dinamakan Qadha. Pertanyaan saya, Bisakah saya mendahulukan CINTA dalam silaturahmi sesamamanusia ?. Seperti yang dilakukan beberapa orang yang memberikan perhatian kepada saya ? Yang turut mendoakan saya secara ikhlas. Barangkali ini menjadi bahan koreksi dan mudahan akan menjadi pengobat bagi gangguan jasman saya saat ini. Silaturahmi sesama dalam wujud memberi perhatian – mengayomi – welas asih – menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa adalah realisasi dari Cinta sesama itu. Bahkan bila perlu – akan di wariskan kepada keturunan kita sebagai warisan hati nurani yang tak ternilai harganya. (sumber ; anonymous – hh). Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan, 13 Januari 2010 tulisan ini saya persembahkan buat : 1. Uni Yulmatris Rais, 2. Bunda Nismah, 3. Dewis Sikumbang 4. Rina Permadi, 5. Ryan Firdaus 6. Riri M. Chaidir 7. dan lain-lain belum tersebut namanya dan yang mengiringi saya dengan doa kesembuhan. Semoga doa yang tulus di ijabah oleh Allah SWT. Amiien.....
Trackback(0)
|