Seri III. Rumus 5W + 1H Begitu banyak jenis tulisan kalau kita mau menggolong-golongkannya. Ada fiksi dan nonfiksi. Berita hardnews dan analisa.
Biografi, esai, artikel, skrip radio dan teve, editorial, weblog, surat cinta dan segudang lainnya. Ada yang berkaitan dengan bisnis, seperti surat penawaran, minutes meeting, dan ribuan jenis business letter yang templatenya disediakan oleh Mircosoft Word. Lupakan dulu kategorisasi yang memusingkan kepala. Karena sebagian besar jenis tulisan bisa dikatakan baik dan benar bila memenuhi rumus baku yang sama. Yakni 5W + 1H. Rumus macam apa itu? Sederhana sekali: · W1 = What · W2 = Who · W3 = When · W4 = Where · W5 = Why · H = How Saya bisa saja salah menjelaskan tentang ini mengingat ini rumusan 13 tahun lalu dan saya sudah tidak pernah menggunakan lagi. Menulis sudah mengalir begitu saja tanpa harus mengingat-ingat rumus. Moga-moga tidak salah. Kalau salah, nanti saya ralat.
WHAT adalah apa yang akan kita tulis. Tema apa yang ingin kita ungkapkan. Hal apa yang ingin kita tuangkan dalam tulisan. What ini bisa apa saja. Bisa soal "Polemik Pri dan NonPri", "Apakah Lulusan MBA sudah Tidak Laku Lagi?" atau topik yang paling gres: "Bebasnya Akbar Tanjung dari Jeratan Hukum". What yang kita tentukan ini akan menjadi dasar untuk 4W lainnya. Mari kita ambil topik "Bebasnya Akbar Tanjung dari Jeratan Hukum" saja. Mumpung masih hangat.
WHO adalah siapa tokoh yang menjadi tokoh utama di WHAT. Pembaca kita -misalnya anggota milis - memang sudah tahu siapa Akbar Tanjung. Kalau kita ketemu Who yang tidak dikenal target pembaca kita, maka kita harus mengupasnya dengan baik sehingga jelas keterkaitannya dengan What. Media sekarang semakin pintar. Meski Who is Akbar Tanjung sudah banyak yang tahu, mereka justru mengeksplorasi bagaimana bung Akbar dan keluarga menunggu keputusan MA di rumah. Suasananya digali dengan baik. Buat kita, yang tidak perlu jadi wartawan, yang penting bisa nulis baik, Who harus menjadi bagian yang berkaitan dengan What.
WHEN adalah waktu kejadian WHAT. Ini yang sering diabaikan oleh banyak penulis yang bukan penulis.
WHERE adalah tempat kejadian WHAT. WHY adalah mengapa terjadi WHAT. Ini yang paling menarik karena bisa dikupas dari berbagai sudut. "Bebasnya Akbar Tanjung dari Jeratan Hukum" bisa dikupas dari sisi politik, hukum maupun pribadi. Bahkan kalau mau diseret jauh ditinjau dari sisi ekonomi dan dampaknya ke harga saham. Atau, jika mau mistis, bisa saja diteropong oleh ahli nujum. HOW - nah ini saya agak lupa penjelasannya. Bisa jadi ini mirip WHY tapi lebih dalam kupasannya. Nanti kalau ingat saya update.
Yang jelas, dengan 5W+1H, tulisan kita dari segi kelengkapan informasi - sekali lagi: kelengkapan informasi -- tidak akan mengecewakan pembaca kita. Kalau ada yang kecewa itu biasanya karena disebabkan oleh kekurangtepatan kita mengungkap WHY dan HOW-nya di mata pembaca. Jangan salah faham: rumus ini bukan hanya untuk nulis artikel, esai atau tulisan serius lain. Bahkan surat lamaran kerja, undangan meeting, surat cinta bahkan diskusi pendek-pendek di berbagai milis, rumus ini amat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan kekuranglengkapan informasi. Dengan menerapkan 5W+1H yang pas ini banyak kesalahpahaman diksusi di berbagai milis di Indonesia bisa diminimalisir, sehingga diskusi makin produktif dan terarah. Cukupkah berbekal rumus baku di atas? Tidak. Bagi mereka yang ingin menulis dan mendapat respon pembacanya, ada satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dari rumus 5W+1H. Yakni "Daya Tarik Tulisan". Nanti akan dibahas dalam tulisan berikutnya.
Diposting pada mailing list UGM Disadur oleh : Dewis Natra
Trackback(0)
|