Home
Daftar Anggota
Galleri
Resep
Restoran Minang
Games
Download
Kamus Minang
Chat
Bursa Iklan
Radio Online
Weblink
SPTT Cimbuak
Cimbuak Toolbar
Menu Situs
Berita
Artikel
Prosa
Tokoh Minang
Adat Budaya
Agama
Kolom Khusus
Pariwisata
Berita Keluarga
Giring2 Perak
Berita Yayasan
Pituah

Bakati samo barek
Maukue samo panjang
Tibo di mato indak dipiciangkan
Tibo di paruik indak dikampihkan
Tibo didado indak dibusuangkan
Milis Minang
Rantaunet
Surau
Aktivis Minang
Media Padang
PosMetro Padang

Dengki
Written by Dr. H. K. Suheimi   
Friday, 12 June 2009

Saya  iba,  saya  kasihan kepada  orang-orang  yang  dengki, karena  mereka sedang sakit, dengki adalah penyakit  yang  sangat usah  dan  sukar  mengobatinya. Orang dengki  selalu  resah  dan
gelisah.  Resah melihat kelebihan orang, gelisah melihat kebahagiaan orang, matanya liar mengintip kelebihan  yang menimpa orang lain  dan dia cemburu, Telinganya di buka lebar-lebar ingin  tahu rahasia  orang,  mulutnya "monyong" komat  kamit  dan  bergunjing kesana  sini,  mempergunjingkan dan kalau perlu  memfitnah  orang yang di dengkinya. Dia susah tidur, fikirannya selalu pada  orang lain, dan fikirannya  tak pernah merasa puas dan di dalam hatinya  tak  ada  rasa syukur. Dia tidak bisa konsentrasi,  dia  tak  bisa  menyatukan dan mengarahkan fikirannya, karena fikiran dan hatinya selalu terbelah, terbelah karena ingin "mencikaroi" orang lain.

Saya  lebih kasihan lagi karena orang pendengki  tak  pernah tenang dan tentram, matanya telinganya dan hatinya di penuhi oleh  debu-debu  kedengkian.  Tak boleh melihat orang lebih.  Dia  akan berusaha  melalui ucapan dan perbuatannya untuk  menjatuhkan  dan mencelakakan  orang lain. Kalau tak mampu sendiri dia minta  bantuan  pada orang lain.Kalau orang lain juga tak mampu  dia  minta  pertolongana pada mahkluk halus dan pada syetan. Kalau perlu  biar  sama-sama  tidak mendapat atau sama-sama kehilangan,  asal  orang  yang  di dengki itu jatuh dan celaka. "Ndak lalu dandang  di  aie didarek di tajakkan juo".

Saya  teringat  cerita seorang teman  tentang  seorang  yang  dengki  tidak  boleh melihat tetangganya  berlebih. Satu  kali  dia  dapat keberuntungan, dia boleh minta apa saja pasti  dikabulkan, "memintalah"  kata  sang dewa "Kau boleh meminta apa  saja,  tapi   ingat  setiap kali kau meminta "satu", aku akan  beri  tetanggamu "dua".  Lantas dia berfikir kalau aku meminta sebuah mobil  tentu  tetangga  akan dapat dua mobil. Kalau aku minta rumah satu  tentu  dewa akan memberi tetangga dua buah rumah. Setelah dia  berfikir-fikir, lalu dia meminta dan berdo'a : "Butakanlah mataku sebelah,  agar  tetangga  bisa buta kedua matanya". Biar dia  "Celek"  asal tetangganya "Buta". Kira-kira begitulah penyakit yang diidap oleh si  pendengki. Dia menghancurkan dan merusak dirinya sendiri  dan juga  menghancurkan dan merusak orang yang di dengkinya.  Berbulu  matanya  dan berbulu hatinya melihat kelebihan orang  lain.  Baru  senang hatinya kalau orang lain sengsara dan dia selalu  berlebih  dari orang lain.

Saya lebih kasihan lagi sewaktu mendengar petuah sang  guru. "Si pendengki itu bagaikan sedang menyalakan kayu api yang mersik untuk membakar segala amal kebaikan yang pernah di kerjakannya".
Oh  betapa ibanya kita pada orang yang sedang di  timpa  penyakit  dengki.  Dia  sudah payah-payah membuat amal  kebaikan,  kemudian  dalam  waktu sekejap semua amal kebajikan itu ludes dimakan  api, sebagaimana api sedang membakar kayu yang mersik.
Rasa iri yang bertengger di hati, dengki dari mana asalnya ? Lalu  saya coba balik-balik buku catatan saya  tentang  iri  dan dengki.  Para  pembaca, inilah cacatan yang  saya  salin  sewaktu  mendengar ceramah guru saya.
Hasad berarti berbuat dengki, pelakunya di sebut hasid yaitu  orang  yang  pendeki.  Lalu kata guru saya  dengki  ini  termasuk  tatanan penyakit mental.
Stadium pertama dari penyakit mental ini disebut dengan  iri  hati, yaitu tak senang melihat orang lain mendapat  kenikmatan, hatinya berbulu, kalau  tak segera di sembuhkan maka penyakit ini meningkat dan naik jadi hasad, yaitu iri hati plus ia ingin  agar kesenangan orang itu lenyap dari orang itu. Pada taraf Ini syetan sudah  bersarang dan bertahta dalam lubuk jiwanya.  dan  berharap  dan  berupaya supaya  kesenangan yang di rasakan orang lain itu,  hilang  pada orang itu dan kesenangan  itu  berpindah  padanya.
Stadium  ketiga kata guru saya adalah dendam. yaitu dengki  plus.  Dimana timbul keinginan menyakiti orang itu. Semua  penyakit  ini, iri, dengki dan dendam,  pada  awalnya  berasal dari ria. Ria adalah rasa pamer ingin memperlihatkan  apa  yang  ada  pada  dirinya, suka menceritrakan apa  yang  ada  pada 
dirnya  agar  dia dapat pujian. Komplikasi ria  ini  adalah  iri,  dimana dia takut kalau orang lain yang di puji. Orang Ria,  kagum  pada  diri  sendiri dan dia menuntut agar orang  lain  juga  ikut memujinya. Komplikasi berikutnya adalah dengki. Maka ia  berupaya agar kesenangan itu hilang dari orang. Ini sudah merusak  pergau lan.
Yang ke tiga ialah takabur, sifat merasa dirinya besar, yang lain  kecil. Orang lain kecil remeh. Yang hebat, yang  cakap  dan yang berarti hanya aku.
Orang menjadi pendeki karena dia hanya tahu penomena  karena  tak  sanggup mencari hakekat. Ia hanaya tahu kulit tapi tak  tahu isi. Dia mengerti kwantita tapi tak tahu kualita.

Orang  yang  tak  tahu hakikat ini gampang  iri  dengki  dan  dendam.  Karena  tak dapat mebedakan kuantita  dan  kualita.  Dia  mengalami proses pendangkalan iman, erosi iman.  
Memang diantara berbagai penyakit ruhani, dengki atau  hasad  adalah salah satu yang paling berbahaya  untuk kehidupan manusia.  Kita  disebut   dengki kepada seseorang  jika kita  tanpa  alasan  yang  jelas,  apalagi alasan yang adil, serta  merta  tak  senang  kepada segala kelebihan  atau keutamaan  yang di punyainya,  Ber bareng dengan itu kita terdorong melakukan firnah yi berita buruk  yang  tak  benar atau palsu. Jadi kedengkian  adalah  pertarungan  sepihak  si  pendengki menyerang sasaran  tanpa  sasaran  itu mengetahui  apalagi  berdaya  mengelak dan  melawan.  Karena  itu  kedngkian  acap kali  benar-benar mencelakakan  atau  menjatuhkan orang yang menjadi sasaran itu

Saya teringat pesan Rasulullah "Jauhilah olehmu kedengkian, sebab kedengkian itu  memakan segala kebaikan  seperti api  memakan kayu bakar yang kering ". Kerna dalam kedengkian itu   dengan sendirinya tersembunyi keinginan agar orang lain celaka,  sebagai bukti ada kepalsuan dalam perbuatan baik kita, karenanya  seluruh perbuatan baik kita akan musnah, ibarat rumah kertas yang dilahap  api  kedengkian  sendiri sebab apalah arti  kebaikan  jika  tidak dilandasi oleh itikad kebaikan, semua amal tergantung pada niat.
Dengki dapat menjadi pangkal kesengsaraan  orang bersangkutan sendiri. Dan memang tak ada orang yang dengki yang tidak menanggung  jenis kesengsaraan  tertentu . Mengapa? Sebab perasaan benci kita  kepada seseorang  yang menjadi sasaran kedengkian kita justru kebahagiaan  orang lain.

Berarti  bahwa "Kebahagiaan " orang lain itu hanyalah  hasil refleksi   atau  pantulan kaca situasi batin  yang  merasa  tidak bahagia.   "Rumput  di balik pagar sendiri nampak  lebih  segar".
Jadi  dibalik, berarti rumput dalam pagar sendiri  selalu  nampak lebih layu. Akibat rasa rendah diri, tapi dapat lebih gawat yaitu akibat   ke  tidak mampuan bersyukur kepada  Allah.  Itu  berarti bahwa secara  tidak sadar  kita mendefinisikan  kehidupan  kita pada kehidupan orang lain, jika ia bahagia kita merasa sengsara, dan  jika ia sengsara kita merasa bahagia, maka  seorang  pendeki dengan  sendirinya   selalu gelisah, karena  di  hantui   perasan kalah dengan orang lain. dan kesengsaraan itu menjadi-jadi ketika kedengkian  nya  itu membuat nya bertindak hanya  sekedar  hendak mengalahkan orang lain. Itu tindakkan tidak sejati  dan tindakkan tak  sejati mustahil membawa ke bahagiaan.
Maka untuk menangkal kedengkian, kita harus selalu pandai bersyukur kepada alah. Dengan memnajatkan puji syukur dan mensyukuri apa-apa yang telah di beri dan di tentukan Tuhan untuk kita, akan mengurangi dan menghilangkan rasa dengki dan iri. Disamping itu kita uga minta  perlindungan pada Allah terhadap orang-orang yang Hasid apabila dia  dengki.

Untuk  semua itu saya teringat akan sebuah  Firman  Suci_Nya dalam  Al_qur'an   surat Al Falaq ayat 5  :"Aku  berlindung  dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki ".


 

 

Trackback(0)
Comments (4)

bagindo bagak said:

Sabana padek ulasan Pak Doktor ko, kok dapek ditaruihkan jo carito manganai urang nan suko pamer alias suko mapacaliakkan harato atau kayonya. Salam
 
report abuse
vote down
vote up
June 14, 2009
Votes: +0

akmal hj.m.zain said:

Sungguh kamek dan padek huraian angku dotor ko. Kok dapek taruihkan jo manghuraikan panyakik hati nan sapuluah, tamasuak 'ujub, riya', takabbur, sombong, dan sebagainya. Mudah-mudahan huraian ko dapek mampaeloki panyakik batin nan mungkin ado basarang di dalam jantuang hati urang awak.
Wassalam
 
report abuse
vote down
vote up
June 14, 2009
Votes: +0

iara said:

Assalamu'alaikum Wr.Wb

YA ALLAH ,semoga kita semua dijauhi dari sifat yang mengerikan itu ya pak ,kalau diperhatikan lebih parah dari pada penyakit KANKER.
semoga sesudah membaca ulasan Bapak mengenai Dengki ini ,cepat-cepat dia sujud kepada ALLAH untuk menghilangkan penyakitnya. Amin

Wassalam
 
report abuse
vote down
vote up
June 14, 2009
Votes: +0

Prisdiminggo said:

Tulisanko sebagai bahan renungan untuak kito sadonyo, sifat DENGKI ko jaan sampai tumbuah subur dalam sanubari kito. Dengki akan mamakan semua amal ibadah kito dan urang dengki ado dimano-mano di sekitar kito, termasuak di tampek karajo. Waspadalah- waspadalah
 
report abuse
vote down
vote up
June 15, 2009
Votes: +0

Write comment
You must be logged in to a comment. Please register if you do not have an account yet.

Last Updated ( Monday, 15 June 2009 )
 
< Prev   Next >




Member Area
Status Radio
Radio Online Minang
Yayasan Palanta Cimbuak
Yayasan Palanta Cimbuak
Dari Awak, Oleh Awak, Untuak Kampuang
Nio berpartisipasi? Silakan klik disiko
Cimbuak Features

Cimbuak Chat


Cimbuak Chat


Free Email


Free Email
Yayasan Cimbuak
Situs Terbaik
Online Sekarang
We have 8 guests and 5 members online
Powered By PageCache
Generated in 1.31132 Seconds