Ratusan penonton pengunjung even Kemilau Sumatera yang digelar Departemen Kebudayaan dan Parawisata (Depbudpar) takjub menyaksikan pertunjukan kesenian Tari Piring Rancak dari Padang Panjang, Sumatera Barat di Atrium Palembang Squre (PS) Mall, Jalan Angkatan 45, Palembang, Jumat(17/7).
Tari Piring Rancak yang merupakan penampilan terakhir tim kesenian dari Padang Panjang ini berdurasi, sekitar 15 menit dibawakan tujuh penari wanita dan dua penari pria.Tari diawali dengan penampilan tiga penari wanita dengan lilin diatas kepala. Kemudian disusul penari lain, dengan meletakan lilin, mereka menari piring. Tidak berapa lama mereka pun beraksi sambil meloncat -loncat diatas pencahan kaca. Kemudian muncul penari pria sambil membawa obor lalu berguling-guling diatas pencahan kaca dan diatas badan temannya sendiri. Kemudian menyulut badan dan tangan dengan api obor. Sehingga tak pelak lagi ratusan penonton terpukau dan kagum meyasikan atraksi yang menebarkan itu. Tari Piring Rancak ini, merupakan tari hiburan dimana biasanya dipakai untuk menghibur hati petani setelah panen. Tari ini adalah gambaran penghidupan masyarakat Minangkabau, terutama petani. Dimana dalam tari tersebut digambarkan semangat juang patani dalam berkerja.
Simbol lilin diatas kepala dan api adalah semangat yang tidak padam. Piring ditangan mengambarkan mencari nafkah untuk kehidupan. Pecahan kaca mengambarkan kehidupan yang pantang menyerah segala rintangan akan dilalui. Selain menampilkan tari piring tim kesenian dengan kreograver Zami Sofa, ini menampilkan Tari Pasabahan, Bagurau, Indang dan Rampah Gandang Tambua, Silek, serta labtunan lagu Ayam Den Lapeh.
Rombongan yang berjumlah 20 orang dipimpin kepala rombongan, kepala dinas Parawisata dan Olah Raga Padang Panjang ZulkarnainHarun, Msi da dan Kabid Parawisata Syaiful Bahri Spd. Usai tim kesenian ini dengan mengunakan mobil langsung pulang ke Padang Panjang. (Sriwijaya Post/Zainal Piliang)
Trackback(0)
|