Home
Daftar Anggota
Galleri
Resep
Restoran Minang
Games
Download
Kamus Minang
Chat
Bursa Iklan
Radio Online
Weblink
SPTT Cimbuak
Cimbuak Toolbar
Menu Situs
Berita
Artikel
Prosa
Tokoh Minang
Adat Budaya
Agama
Kolom Khusus
Pariwisata
Berita Keluarga
Giring2 Perak
Berita Yayasan
Pituah

Gunuang biaso timbunan kabuik
Lurah biaso timbunan aia
Lakuak biaso timbunan sampah
Lauik biaso timbunan ombak
Nan hitam tahan tapo
Nan putiah tahan sasah
Disasah bahabih asa
Dikikih bahabih basi
Milis Minang
Rantaunet
Surau
Aktivis Minang
Media Padang
PosMetro Padang

Elly Kasim, Kutilang dari Ranah Minang
Written by Admin   
Wednesday, 20 September 2006

Berbicara mengenai budaya Minangkabau (Padang), Sumatera Barat, rasanya tak lengkap jika tidak menyebut nama Elly Kasim. Kiprahnya dalam memperkenalkan kebudayaan Minangkabau, terutama tari dan nyanyi, telah diakui hingga ke mancanegara. Berkat suara emasnya, lagu-lagu Minang makin populer dan digemari masyarakat di luar daerah Padang. Tapi sayang, hingga saat ini belum juga bermunculan penerusnya, yaitu penyanyi-penyanyi Minang yang memiliki kemampuan seperti dia.

 

Sejumlah lagu-lagu Minang yang dibawakan perempuan kelahiran Tiku, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 27 September 1944 itu, terkenal hingga hari ini. Sebut saja lagu AyamDen Lapeh, Barek Solok, Kaparinyo, Si Nona, Lamang Tapai, Dayung Palinggam, Kelok Sembilan, Roda Padati, dan Mudiak Arau.
Lagu-lagunya telah dimuat dalam puluhan piringan hitam, kaset, maupun VCD selama 45 tahun. Meski lagu-lagu yang dibawakannya adalah lagu daerah, tapi ia mampu menjadi legenda di antara penyanyi-penyanyi kawakan di Tanah Air.

 
Tes Menyanyi
Hampir tiga perempat dari usianya dihabiskan Elly di Jakarta. Ketika usianya masih beberapa bulan, ibunya, Emma Effendy berpisah dengan ayahnya, Kasim. Ia pun diasuh oleh sang nenek di Jakarta.
Lalu ketika mulai masuk sekolah dasar, neneknya yang berprofesi sebagai guru di Jakarta, pensiun dan memilih pulang ke kampung halaman. Elly pun kembali tinggal dengan ibunya dan ayah tirinya, Ali Umar di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, dan meneruskan sekolahnya di sana.
"Ketika saya akan naik kelas III SMP, kami sekeluarga pindah ke Pekanbaru, karena papa pindah tugas ke sana," katanya.
Menamatkan SMA-nya pada 1950-an, Elly pun hijrah kembali ke Jakarta sampai sekarang. Saat itu ia tinggal bersama salah seorang pamannya. Di tempat itulah ia mulai memasuki dunia tarik suara.
Ketika tiba di Jakarta untuk kali kedua itu, lagu Minang berjudul Ayam Den Lapeh yang dianalogikan sebagai kehilangan kekasih, tengah populer dinyanyikan kelompok Orkes Gumarang. Tak hanya di Jakarta, lagu itu pun terdengar di hampir seluruh pelosok Padang setiap hari.
"Lagu-lagu yang dibawakan Orkes Gumarang semuanya bagus-bagus sehingga disenangi masyarakat, bahkan tidak cuma oleh orang Padang tapi juga dari suku lain. Soalnya walau lagu Minang, tapi lagu-lagu mereka mudah dicerna dan dinikmati masyarakat dari luar Padang. Karena sering mendengarkan lagu-lagu mereka, saya pun jadi ingin bisa menyanyi. Saat itu usia saya sekitar 17 tahun," ujar Elly yang dipersunting Nazif Basir ini.
Ia pun mulai mencoba ikut tes menyanyi di Radio Republik Indonesia (RRI) Jakarta. Waktu itu televisi belum ada, dan untuk bisa bernyanyi di RRI harus mengikuti seleksi layaknya sebuah festival.
Lagu Titik Puspa berjudul Esok Malam Kau Ku Jelang, yang dibawakannya ketika itu, membuatnya berhasil lolos seleksi. Selanjutnya ia diminta sang paman untuk bergabung bersama teman-temannya dalam kelompok band Minang, Gatario. Di kelompok band itu ia tampil bersama pimpinan orkes Kumbang Tjari, Nuskan Syarif.
"Tidak lama setelah Nuskan Syarif bergabung bersama kami, datang tawaran rekaman. Waktu itu kami membawakan lagu berjudul Lamang Tapai, Mayang Ta' Urai, Sala-lauak, dan lain-lain," ia menjelaskan.
Ia beruntung, karena sejak kehadiran Orkes Gumarang yang dipimpin Asbon Majid, lagu-lagu daerah Minang mulai digemari masyarakat luas, tidak terkecuali oleh masyarakat di luar Padang. Maka ketika album pertama mereka beredar, masyarakat pun menyambut baik.
"Zaman dulu lagu daerah banyak diminati masyarakat, dan ujung tombak lagu daerah ketika itu lagu-lagu Minang. Dan pelopor lagu pop Minang adalah Orkes Gumarang. Setelah Orkes Gumarang muncul, barulah mulai bermunculan lagu-lagu daerah lain," tuturnya.

Usaha Nenek
Sukses di dunia tarik suara dan mulai dikenal masyarakat luas, Elly pun kembali menggeluti dunia tari yang pernah ia tekuni semasa masih bersekolah di Padang. Bersama sanggar tari Sangrina Bunda yang didirikannya pada 1978, ia pun kerap berkunjung ke beberapa negara, seperti Suriah, Uni Emirat Arab, Dubai, hingga Amerika Serikat. Kelompok tarinya itu juga sering diminta tampil untuk menyambut tamu-tamu kenegaraan di Istana Negara.
"Saat unjuk kebolehan di mancanegara atau di Istana Negara kami tidak hanya membawakan tarian Minang, tapi juga tari-tarian dari daerah lain," ia mengenang.
Kini, di sela-sela kesibukannya show menyanyi dan menari, Elly bersama suaminya juga tengah meneruskan usaha sang nenek di bidang pengadaan perlengkapan pernikahan adat Sumatera Barat.
"Tak hanya menyediakan pelaminan, kami juga bisa membantu mengatur tata cara perkawinan sesuai dengan adat Minangkabau," ujarnya.
Dalam meneruskan usaha neneknya itu, Elly dan suaminya memberikan beberapa modifikasi, baik itu pada pelaminan, pakaian pengantin, maupun tata cara pelaksanaannya. "Modifikasi itu dimaksudkan agar anak-anak Minang yang tidak lahir dan dibesarkan di Padang tetap tertarik untuk menggunakan adat Minang dalam upacara perkawinan mereka," katanya.
Di antaranya, dengan menghadirkan tarian penyambutan tari gelombang di sebuah pesta perkawinan. Zaman dulu tarian penyambutan hanya dihadirkan pada saat menyambut tamu-tamu raja atau kenegaraan. "Dulu banyak orang tua Minang yang kecewa melihat ulah saya, karena sudah ratusan tahun pesta pernikahan adat Minang ya seperti itu. Lalu saya melakukan beberapa perubahan. Namun, akhirnya mereka bisa menerima, apalagi perubahan yang saya lakukan tetap berpegang pada akar budaya Minangkabau. Dan kini tarian itu sudah lazim ada di dalam setiap pesta pernikahan Minang," tutur ibu satu putri ini. [Pembaruan/Yumeldasari Chaniago]

Sumber : http://www.suarapembaruan.com/News/2006/04/21/Personal/pers01.htm

Trackback(0)
Comments (8)

makuncu said:

Kok Cik Uniang ko indak berusaha mendidik kader penerus kiprah kutilang Minang ini ya...
Seharusnya beliau bisa mengorbitkan penyanyi muda, seperti halnya dilakukan oleh Titiek Puspa, tanpa menurunkan popularitasnya, malahan tambah populer karenanya.
 
report abuse
vote down
vote up
January 15, 2007
Votes: +0

Wiwik said:

Sebenarnya begitu banyak bibit penyanyi berbakat di Ranah Minang, yang mutu suaranya tidak kalah dengan Indonesian Idol... andaikan dibuat semacam Ranah Minang Idol yang dipelopori Oleh Cik Uniang ini oke juga tuh.supaya ada generasi penerus penyanyi minang yang bisa sesukses Cik Uniang
 
report abuse
vote down
vote up
January 19, 2007
Votes: +1

qardian said:

lagu2 elly kasim ini ada yang di rekam ulang dalam bentuk CD audio ngga ya? soalnya yang di vcd atau kaset kurang bagus...
 
report abuse
vote down
vote up
June 01, 2007
Votes: +2

fadli.zf said:

Assalamualaikum,
Perkenalkan nama saya Fadli, berdomisili di Jakarta Selatan.
Pada kesempatan ini saya ingin mengajak para dunsanak perantauan yang menjadi anggota milis ini untuk berpartisipasi dalam project pendokumentasian lirik lagu minang lama, terutama periode 1950-1995.
Selengkapnya bisa dibaca di link berikut
http://laguminanglamo.wordpress.com/about/
dan
http://laguminanglamo.wordpress.com/undangan-berkontribusi/

Saat ini kami sedang mencari lirik-lirik yg pernah dipopulerkan oleh Orkes Gumarang, Kumbang Tjari, Teruna Ria, Zaenal Combo, Osria, Nuskan Syarif dll.
Terutama sekali kami sangat kekurangan informasi lirik-lirik ciptaan Nuskan Syarif dan koleksi lirik-lirik lagu Gamad lama yang dipopulerkan oleh beberapa orkes Gamad di Kota Padang pada sekitar 1970-1980, misalnya orkes Sinar Harapan.

Besar harapan saya, para dunsanak perantauan bisalah kiranya berpartisipasi aktif dalam project ini. Alasan saya memilih blog wordpress sebagai media adalah supaya hasil usaha kita bersama ini dapat dengan mudah dicari dan ditelusuri via Search Engine semacam Google.
Selama ini banyak sekali informasi berharga mengenai adat, kebudayaan, kesenian dan serba-serbi masyarakat minang, namun selalu tersembunyi dalam rimba belantara file-file email didalam milis-milis yang dibentengi oleh pagar registrasi.
Mudah-mudahan usaha kecil ini dapat pula diikuti dengan project-project pendokumentasian lainnya.

Salam Hangat,
Fadli

http://zulfadli.wordpress.com
http://laguminanglamo.wordpress.com
 
report abuse
vote down
vote up
August 06, 2007
Votes: +1

beha622420 said:

padek sanak, apo lai kalau lagu-lagu minang klasik dapek dilestarikah dalam bantuak mp3 dan di share di internet saroman blog no Andri sasmedi, gusrial dan lain-lain bagai
 
report abuse
vote down
vote up
August 08, 2007
Votes: +1

anno_tan said:

Dunsanak kasadonyo...ado nan bisa manolong ambo ?
Lah lamo ambo mancari kaset nan ado lagu Palimo Alang Bangkeh, tapi sampai kini
alun basuo juo. Jiko ado dunsanak nan punyo tolong
indormasikan ka alamat email ambo This e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it .
Sabalunnyo ambo ucapkan banyak tarimo kasih.
 
report abuse
vote down
vote up
November 16, 2007
Votes: +1

fibr_7 said:

ass...mohon informasi alamat or no telp sanggar tari Elly Kasim, supaya bisa belajar nari...
Trima kasih..
wassalam..
 
report abuse
vote down
vote up
February 08, 2008
Votes: +2

erwin said:

Sanak fibr_7, Silahkan hubungi admin untuk alamat kontak Elly Kasim
 
report abuse
vote down
vote up
February 11, 2008
Votes: +0

Write comment
You must be logged in to a comment. Please register if you do not have an account yet.

Last Updated ( Wednesday, 20 September 2006 )
 
< Prev   Next >




Member Area
Status Radio
Radio Online Minang
Yayasan Palanta Cimbuak
Yayasan Palanta Cimbuak
Dari Awak, Oleh Awak, Untuak Kampuang
Nio berpartisipasi? Silakan klik disiko
Cimbuak Features

Cimbuak Chat


Cimbuak Chat


Free Email


Free Email
Yayasan Cimbuak
Situs Terbaik
Online Sekarang
We have 6 guests and 7 members online
Powered By PageCache
Generated in 1.20515 Seconds