Home
Daftar Anggota
Galleri
Resep
Restoran Minang
Games
Download
Kamus Minang
Chat
Bursa Iklan
Radio Online
Weblink
SPTT Cimbuak
Cimbuak Toolbar
Menu Situs
Berita
Artikel
Prosa
Tokoh Minang
Adat Budaya
Agama
Kolom Khusus
Pariwisata
Berita Keluarga
Giring2 Perak
Berita Yayasan
Pituah

Bakati samo barek
Maukue samo panjang
Tibo di mato indak dipiciangkan
Tibo di paruik indak dikampihkan
Tibo didado indak dibusuangkan
Milis Minang
Rantaunet
Surau
Aktivis Minang
Media Padang
PosMetro Padang

Roh Minang Itu Bernama Inyiak Upiak Palatiang
Written by admin   
Wednesday, 27 April 2005
Belakangan ini nama inyiak Upiak Palatiang mulai sering disebut orang lagi. Meski begitu, tak ada yang berubah dari wanita yang berusia lebih dari 100 tahun ini. Inyiak tetap sederhana dan rendah hati.

Tanah Datar: Matahari siang menyinari Dusun Kubugadang, Kecamatan Batipuah, Nagari IV Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Di sebuah rumah, Fatimah terkulai lemah. Dia tak bisa berbuat apa-apa. Tubuhnya hanya terbaring dengan tatapan mata yang kosong.

Di halaman rumah, Inyiak Upiak Palatiang mendendangkan saluang, kegiatan yang sebetulnya tak lazim dilakukannya. Siang itu, dia berdendang untuk Fatimah, anaknya yang tengah sakit. Suara saluang begitu menyayat hati. Dengan irama yang terjaga, Inyiak terus mendendangkan saluang.

Tak dinyana dendang sang ibu membuat semangat hidup Fatimah tergugah. Dengan suara lirih dan nyaris tak terdengar, dia pun bersenandung. Dendang saluang ciptaan Inyiak membuatnya seperti kembali mempunyai semangat hidup. Dia terus mengikuti syair-syair saluang yang diciptakan sang ibu.

Inyiak memang pandai berdendang saluang. Tak hanya itu, dia juga pintar menciptakan syair dendang saluang. Sudah ratusan hasil karyanya. Beberapa di antaranya bahkan sangat digemari. Sebut saja Singgalang Kubu Diateh, Singgalang Gunuang Gabalo Itiak, Singgalang ratok Sabu, Singgalang Layah, Singgalang Kariang, Singgalang Alai, Indang Batipuah, dan Parambahan Batusangka.

Tak ada yang mengetahui waktu kelahiran Inyiak secara persis, termasuk dirinya sendiri. Yang dia ingat, saat gempa besar menghantam Padang Panjang pada 1926, Inyiak sudah bersuami dan mempunyai seorang anak berusia sepuluh tahun. Dengan pengakuannya ini, yang juga dibenarkan orang-orang yang pernah mengenalnya, usia Inyiak diperkirakan sudah di atas 100 tahun.

Dalam usia yang lebih dari satu abad, Inyiak tidak seperti orang tua kebanyakan yang sudah pikun dan lemah. Langkahnya masih tegap. Jalannya juga termasuk cepat. Bahkan, kegiatan setiap harinya cukup padat. Hampir setiap pagi dia berjalan kaki melihat sawahnya. Kemudian melanjutkan kegiatan rumah tangga, seperti ibu-ibu lainnya di Kubugadang. Seperti wanita Minang pada umumnya, Inyiak juga masih memasak, menyiapkan makanan untuk seluruh keluarga.

Kekuatan fisik Inyiak sebenarnya tak terlalu mengherankan, jika melihat latar belakangnya sebagai seorang pesilat. Dia bukan pesilat biasa, tapi seorang Pandeka--sebutan yang sebetulnya langka bagi wanita Minangkabau. Gelar ini didapat karena Inyiak sangat menguasai silat gunuang, aliran silat yang menjadi hulu berbagai aliran silat yang berkembang di Minangkabau. Tiga jurus dasar silat gunuang, yaitu tangkok atau tangkap, piyuah atau pelintir, dan gelek atau mengelak, hingga kini masih kokoh diperagakan Inyiak. Lengkap pula dengan kekuatan tenaga yang tersimpan.

Semua ini diperagakannya dalam sebuah pertemuan yang diprakarsai Perhimpunan Aliran Silat Tradisional Minangkabau di Bukittinggi, Desember silam. Dalam pertemuan itu, hadir 79 pandeka silat tua dari berbagai aliran. Di hadapan para pejabat dan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia, Inyiak menampilkan silat tua Gunuang. Gerakannya lincah, sorot matanya tajam, dan gerakannya waspada.

Dia menghalau serangan dengan elakan dan tangkisan. Ketika tangan lawan mengarah ke dadanya, dengan secepat kilat ia tangkap dan memelintirnya dengan satu gerakan mengunci. "Kecepatan dan ketangkasan gerak silat Inyiak seperti menyaksikan perempuan berusia 30-40 tahun. Padahal Inyiak telah berusia 104 tahun. Luar biasa dan mengagumkan," kata H Indra Catri, pengamat seni tradisi dan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Padang.

Belakangan ini nama Inyiak mulai sering disebut orang. Meski begitu, tak ada yang berubah dari wanita tua ini. Inyiak Upiak Palatiang tetap sederhana dan rendah hati.(ULF/Aldian)

Sumber : Liputan6.com

Trackback(0)
Comments (10)

orangminang said:

Kini ma ado wanita Minang cendo Inyiak Palatiang...???

Silek lah lamo ditingga kan, baganti jo nan dari lua (karate, kempo, Tae Kwondo dll).

Kok randanglah baganti jo makanan siap saji dari lua pulo (Fried chicken dll).
 
report abuse
vote down
vote up
April 27, 2005
Votes: +0

orangminang said:

Bicara Danau Maninjau dan masalah lingkungan yang terjadi saat ini secara kasat mata dapat dirasakan adalah air keruh, air menyusut, ikan endemik (seperti bada, rinuak, gariang, barau, kailan panjang, cideh-cideh, kailan gadih, ikan todak, supareh, asang, pensi) tidak banyak lagi bahkan ada yang sudah punah, pencurian kayu berskala kecil masih terjadi, musibah tubo belerang, bencana tanah longsor masih mengancam daerah tertentu, pembangunan pantai danau yang di dam dengan beton, petani yang menggunakan pupuk pestisida yang muaranya ke danau, penggunaan pakan ikan yang residunya mengendap di dasar sungai, dam disekitar terowongan PLTA Maninjau yang menghambat sirkulasi air dan masalah sampah masyarakat dan industri pariwisata yang di buang ke danau... ITULAH KINI KEADAAN DANAU MANINJAU
 
report abuse
vote down
vote up
April 27, 2005
Votes: +1

yeni28 said:

Kami mau batanyo dima markasnyo cimbuak ko dipadang kami urang padang yang ado dibrunei
 
report abuse
vote down
vote up
August 27, 2005
Votes: +0

yeni28 said:

jahga
 
report abuse
vote down
vote up
August 27, 2005
Votes: +0

Tamu said:

Apo ndak ado tagarik dalam ati awak masiang-masiang urang minang untuak mampatahankan dan malestarikan berbagai aliran di silek minang? atau awak cukuik bapikia bia sajolah silek tu dikuasoi urang-urang tuo tu awak nan mudo2 ndak butuh, kan ado nan lain? kok iyo nan terakhirtu nan jadi pamikiran awak ... iyo rugina rasonyo jadi urang minang. Manuruik ambo cubolah maajakan salangkah duo langkah ka anak2 sikola diranah minang.
 
report abuse
vote down
vote up
May 10, 2006
Votes: +0

maitis said:

\n This e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it ' />
saya merasa bingung dgn diri saya sendiri,saya merasa aneh knp saya bisa bertemu inyiak dalam mimpi,memang saya akui antan saya mmg pny tp dia dah meninggal,apa tujuh keturunan itu tolong jelaskan saya kurang mengerti?
 
report abuse
vote down
vote up
June 19, 2006
Votes: +1

maitis said:

apa sich kelibihan inyiak?kayaknya inyiak tuh baik yah kata rang tua-tua,btl gak sich?setau saya inyiak tuh kan berupa binatang alias harimau itu pendengaran saya kayak ilmu tujuh turunan gitu, saya mo tau ceritanya gmn sich?jlsin dong,karena saya mrasa aneh dgn diri saya sendiri, saya butuh jawabannya SKRG JG,BISA KAN, SBLUM N SESUDAH SAya minta trm ksh.
 
report abuse
vote down
vote up
June 20, 2006
Votes: +0

Rang Pisang said:

sebelumnya saya nggak nyangka kalau inyiak upiak palatiang yang dimaksud dalam artikel ini adalah orang yang sudah saya kenal, tapi setelah saya baca ternyata beliau adalah inyiak yang sangat saya kenal dikampung, salut buat cimbuak.net karena hal-hal begini belum pernah terpikir sebelumnya
 
report abuse
vote down
vote up
June 30, 2006
Votes: +0

David said:

Sebenarnya bukan salah kaum mudo yg tdk mau belajar, banyak rang mudo yang baminat baraja tp persoalannya akses untuk "baguru" tu bana nan susah, apolagi di kota2 besar saroman di kota Padangko. Mana ada langgar-langgar atau sasaran silek didaerah perkotaan? yg ada paling2 di daerah margin yang sifatnyo lebih isolatif. Bandingkan jo perguruan beladiri macam karate, kempo, dsb yang mudah dicari... Baa caro wak ka baguru???
 
report abuse
vote down
vote up
July 12, 2006
Votes: +0

dewi koto said:

maingek khawatir silek minang ko punah...saran ka pemerintah jo gubenur sumbar, sebaiknyo silek ko jadi kegiatan wajib pelajar minang, sekalian labiah mehiduikan surau awak bia dak "runtuah"...
 
report abuse
vote down
vote up
April 04, 2008
Votes: +1

Write comment
You must be logged in to a comment. Please register if you do not have an account yet.

 
< Prev   Next >




Member Area
Status Radio
Radio Online Minang
Yayasan Palanta Cimbuak
Yayasan Palanta Cimbuak
Dari Awak, Oleh Awak, Untuak Kampuang
Nio berpartisipasi? Silakan klik disiko
Cimbuak Features

Cimbuak Chat


Cimbuak Chat


Free Email


Free Email
Yayasan Cimbuak
Situs Terbaik
Online Sekarang
We have 12 guests and 3 members online
Powered By PageCache
Generated in 0.59681 Seconds