Home
Daftar Anggota
Galleri
Resep
Restoran Minang
Games
Download
Kamus Minang
Chat
Bursa Iklan
Radio Online
Weblink
SPTT Cimbuak
Cimbuak Toolbar
Menu Situs
Berita
Artikel
Prosa
Tokoh Minang
Adat Budaya
Agama
Kolom Khusus
Pariwisata
Berita Keluarga
Giring2 Perak
Berita Yayasan
Pituah

Nan babarih nan dipahek
Nan baukua nan di kabuang
Jalan luruih nan ditampuah
Labuah Pasa nan dituruik
Milis Minang
Rantaunet
Surau
Aktivis Minang
Media Padang
PosMetro Padang

H Abdul Kadir Usman, "Gila" Kamus Minangkabau
Written by Yurnaldi   
Thursday, 10 March 2005
"SUDAH lihat kamus yang disusun oleh 'orang gila'? Kamus Umum Bahasa Minangkabau-Indonesia yang disusun Haji Abdul Kadir Usman Datuk Yang Dipatuan? Kerja yang luar biasa, sebuah prestasi yang membanggakan kita!" kata sastrawan dan budayawan AA Navis, menjelang akhir hayatnya.
Baru kali ini ada kamus bahasa Minangkabau yang entrinya luar biasa banyak. Kalau tidak karena "kegilaannya", tak akan pernah terwujud kamus setebal 571 + x halaman tersebut.

Sebelumnya ada buku Kamoes Bahasa Minangkabau-Bahasa Melajoe Riau susunan M Thaib Sutan Pamoentjak terbitan Balai Poestaka Batavia tahun 1935. Ada juga buku Minangkabausch-Maleisch Nederlandsch Woorden Boek yang disusun Van Der Toorn dan diterbitkan Gravenhage Martius Nijhoff tahun 1891. Jadi, untuk Kamus Umum Bahasa Minangkabau-Indonesia, Abdul Kadir Usman-lah yang pertama menyusunnya.
Abdul Kadir Usman atau AKU, dalam usianya yang hampir 70 tahun --lahir di Barung-Barung Belantai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), 13 September 1933)--menyusun kamus itu sendirian. Bahkan, desain sampul dan tata letak buku dikerjakannya sendiri. Ia melakukannya di sela kesibukannya menjadi pengacara terkemuka di Sumbar dan Ketua Pusat KUD Sumatera Barat, ketika itu.
"Bagi saya, ini dakwah, amal ibadah. Tidak untuk mencari rupiah. Menyusun Kamus Umum Bahasa Minangkabau-Indonesia itu hanya menyalurkan hobi, dan mudah-mudahan ada gunanya bagi banyak orang," katanya.
IDENYA muncul tahun 1990-an, bermula ketika anaknya menanyakan arti kata bahasa Minang. Ungkapnya, "Saya sadar, kamus bahasa Minangkabau itu memang perlu."
Agar hak ciptanya diakui, Usman menulis di surat kabar Haluan untuk rubrik "Kamus Umum Bahasa Minangkabau" tiap edisi hari Minggu. Kata-kata yang sudah lama hilang dari pasaran dimunculkan kembali.
Kita kutipkan satu contoh entri. Kusuik, -kusut; kusuik bulu ayam; kusut bulu ayam (bisa diselesaikan dengan patuhnya sendiri). Kusuik banang; kusut benang; menyelesaikannya hanya dengan mencari, menemukan, dan menempatkan di mana letak ujung pangkalnya (mengembalikan masalah pada proporsinya). Kusuik sarang tampuo; kusut sarang tempua; penyelesaiannya hanya memusnahkan dengan api atau dibuang saja.
"Saya menyusun entri bahasa Minangkabau itu melalui komunikasi dengan banyak orang. Buku Kamoes Bahasa Minangkabau-Bahasa Melajoe Riau yang dipinjamkan literaturnya oleh teman saya, AA Navis, saya jadikan bahan dasar utama bagi kemudahan menyusun entri kata dalam kamus, dan di sana-sini ditambahkan dengan temuan-temuan saya serta sumbangan pikiran teman-teman yang berminat, selain bacaan-bacaan kaba-kaba klasik, seperti Magek Manandin, Siti Risani, dan sebagainya," paparnya.
Di akhir penyusunan kamus, ia mendapatkan bantuan yang tak ternilai dari Ketua Umum Lembaga Kerapatan Adat dan Alam Minangkabau (LKAAM) H Kamardi Rais Datuk P Simulie berupa fotokopi buku setebal 390 halaman berjudul Minangkabausch-Maleisch Nederlandsch Woorden Boek terbitan tahun 1891.
"Buku tersebut saya jadikan pembanding kosakata yang terpakai sekitar tahun 1890 dengan yang terpakai 100 tahun kemudian, tahun 1990. Hebatnya, kosakata Minang ditulis dengan huruf Melayu (Arab gundul), alfabet kosakatanya disusun berdasarkan alif-ba-ta, sedangkan penjelasan artinya dalam bahasa Belanda. Kamus ini disusun untuk kepentingan orang Belanda, yang waktu itu menjajah Indonesia," tambahnya.
Usman berpendapat, bahasa Minang agak beda dengan bahasa daerah etnik lain. Bahasa Minang punya jiwa, ada nuansanya. Bahasa Minang pada dasarnya tidak mengenal abjad F dan H.
Kedua huruf tersebut tergabung dalam huruf P dan a. Juga tidak mengenal penggunaan huruf Q dan Z, yang sehari-harinya memakai huruf K dan J, dan tidak pernah mengenal huruf X. Akan tetapi, karena pengaruh agama Islam dan hubungan antarsuku bukan saja di Indonesia, masyarakat Minangkabau jadi kenal dengan huruf-huruf Q dan Z.
Kamus yang disusun M Thaib Sutan Pamuntjak, 65 tahun lalu, memuat sekitar 8.000 entri kata Minang dengan penjelasan ringkas. Titik beratnya dialek Bukittinggi dan Payakumbuh, yang memakai pola o. Sedangkan yang disusun Van der Toorn, 113 tahun lalu, memuat sekitar 7.300 entri, umumnya berasal dari dialek Payakumbuh, umumnya pakai pola e.
Sementara kamus susunan AKU ini dibuat untuk orang Minang dan mereka yang belajar bahasa Minang. Kosakatanya amat terbuka dan menggunakan huruf a, bukan e.
"Kamus yang saya susun memuat 12.500 entri kata. Saya tidak hanya sekadar mengoleksi kata-kata mati, tetapi juga menggali kata-kata yang sudah hilang dari pasaran, bahkan banyak mengadopsi ajaran Islam dalam bahasa/budaya Minangkabau. Misalnya, barampiang rumah sanak kanduang, barampiang sawah sanak ibu. Maksudnya, sebagaimana ajaran Islam, hormati atau muliakan tetangga," ujarnya sembari menambahkan bahwa kini ia tengah menyiapkan penerbitan edisi revisi karena ada penambahan kata-kata daerah.
Kamardi Rais Datuk P Simulie, Ketua Umum LKAAM Sumatera Barat, menilai, apa yang telah dikerjakan secara cermat dan tekun oleh Abdul Kadir Usman merupakan kamus bahasa Minangkabau terlengkap dewasa ini, bahkan hampir mencapai semacam ensiklopedi. "Nyaris setiap entri kata bukan sekadar mencari padanannya saja di dalam bahasa Indonesia, melainkan setiap pengertiannya dipaparkan secara rinci, jelas, dan luas," katanya.
Abdul Kadir Usman adalah sarjana hukum dari Universitas Andalas, Padang, tahun 1970. Namun, sejak tahun 1963, sebelum kuliah, ia sudah menjadi pengacara. Tahun 1974 namanya mencuat sebagai pengacara papan atas di Sumbar setelah memperoleh izin praktik sebagai pengacara. Kasus yang ditanganinya banyak yang menang, bahkan klien tidak dipungut bayaran.
"Lebih dari 10 persen perkara tidak dipungut bayaran. Perai (gratis). Kita tidak miskin harta, tapi miskin keadilan. Dalam beperkara, saya mencarikan jalan keluar dan menyadarkan pemerintah," papar Usman yang pernah menjadi Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang tahun 1984-1994.
Usman punya pengalaman jurnalistik sejak tahun 1954, ketika ia menjadi wartawan di harian Penerangan, Fakta Minggu, dan Haluan. Tahun 1980-an aktif menulis di berbagai media terbitan Jakarta, seperti Kompas dan Sinar Harapan. Sejak tahun 1985 ia rutin menulis kolom "Gumam" di harian Haluan. Tulisan kolom tersebut sudah dibukukan dengan judul Alam Takambang Jadi Gumam, yang tahun 2002 sudah mencapai jilid ke-17.
Pengalaman lainnya cukup banyak, mulai dari menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) semasa kuliah, ikut sejumlah partai, Panitia Pemilihan Umum 1955, mendirikan Organda (1961), ikut Sekber Golkar (1964), Parmusi (1969), dan bergabung dengan PPP (1973-1983). Tahun 1982-1987 menjadi salah seorang pimpinan DPRD Sumbar, dan juga Direktur LBH Padang (1984-1994), sampai terpilih menjadi Ketua Pusat KUD Sumbar.
Sekarang, suami dari Hj Saruni binti Yasun dan bapak lima anak, serta kakek 11 cucu ini menjabat Ketua Lembaga Konsumen Sumatera Barat, dan sebagai Ketua Garin Masjid Taqwa Muhammadiyah sejak tahun 2001.

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0303/28/naper/215199.htm

Trackback(0)
Comments (2)

lizen said:

Hebat sekali usaha tersebut sehingga menghasilkan Kamus. Apakah ada/akan dilakukan cetak ulang kamus tersebut, ingin punya karena tidak ada ditemukan dtoko buku. mohon informasi
 
report abuse
vote down
vote up
June 21, 2005
Votes: +0

Tamu said:

usaha yang hebat dan bagus diteruskan lagi.terima kasih
 
report abuse
vote down
vote up
May 15, 2006
Votes: +0

Write comment
You must be logged in to a comment. Please register if you do not have an account yet.

 
< Prev   Next >




Member Area
Status Radio
Radio Online Minang
Yayasan Palanta Cimbuak
Yayasan Palanta Cimbuak
Dari Awak, Oleh Awak, Untuak Kampuang
Nio berpartisipasi? Silakan klik disiko
Cimbuak Features

Cimbuak Chat


Cimbuak Chat


Free Email


Free Email
Yayasan Cimbuak
Situs Terbaik
Online Sekarang
We have 5 guests and 1 member online
Powered By PageCache
Generated in 0.88496 Seconds